Rabu, 17 Oktober 2012

Wapres Tinjau Rel Ganda di Semarang

SEMARANG, KOMPAS.com — Wakil Presiden Boediono meninjau proyek pembangunan jalur rel ganda di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (16/10/2012).
Boediono memastikan rel ganda selesai tepat waktu, yaitu Juni 2013, untuk jalur Cirebon-Semarang dan Desember 2013 untuk jalur Semarang-Surabaya.
Boediono memastikan rel ganda selesai tepat waktu, yaitu Juni 2013, untuk jalur Cirebon-Semarang dan Desember 2013 untuk jalur Semarang-Surabaya.
Boediono dalam kunjungannya didampingi  Ny Herawati Boediono, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, serta Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan.
Mereka naik kereta dari Stasiun Tawang menuju Stasiun Alastua untuk melihat kemajuan pembangunan rel ganda di Alastua, Bangetayu, Semarang.
"Ini merupakan proyek yang direncanakan semua pihak dari awal. Proyek yang begitu penting harus diselesaikan pada waktunya. Double track (jalur ganda) ini akan meningkatkan kapasitas transportasi, baik orang maupun barang di Jawa," kata Boediono seusai berkoordinasi di ruang kendali operasional 1 Alastua.
Jalur ganda di pantai utara Jawa yang membentang sepanjang 727 kilometer itu ditargetkan selesai secara keseluruhan pada Desember 2013. Adapun jalur Jakarta-Semarang diharapkan sudah beroperasi pada Juni 2013 sebelum Lebaran.
Tundjung Inderawan mengakui masih ada masalah dalam pembebasan lahan karena pemilik belum sepakat dengan harga yang ditawarkan. Namun, dia memastikan proses pembebasan lahan akan selesai dalam waktu dua minggu.
"Teman-teman dari Badan Pertanahan Nasional sudah mempercepat prosesnya dengan menambah tenaga pengukur. Kami berharap dalam dua minggu selesai, kemudian dilakukan penggambaran petak, negosiasi, dan dibayar. Bagi yang masih belum cocok harganya, terus kami lakukan pendekatan," kata Tundjung.
Beroperasinya rel ganda di pantai utara Jawa akan menambah frekuensi kereta api dari 78 kereta per hari menjadi 200 kereta penumpang maupun barang.


Sumber : http://regional.kompas.com


Demo Wapres, 27 Mahasiswa IAIN Semarang Diangkut ke Truk Polisi

Semarang Kedatangan Wapres Boediono ke Semarang disambut aksi unjuk rasa. Lima mahasiswa Undip diamankan. 27 Mahasiswa IAIN Walisongo menyusul ikut diamankan saat akan menghadang Boediono.

Puluhan mahasiswa tersebut awalnya berencana berunjuk rasa di kawasan Tugu Muda. Namun rencana itu urung dilakukan karena pihak kepolisian menjaga kampus mereka.

Karena kecewa tidak bisa melakukan aksi yang rencananya dilakukan pukul 09.00 WIB itu, mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mencari cara agar bisa menyuarakan penolakan terhadap kedatangan Wapres. Mereka pun berjalan kaki dari kampus IAIN di Jl Siliwangi menuju tempat kunjungan wapres, yakni stasiun Alas Tuwo, yang berjarak belasan kilometer.

Namun baru berjalan sekitar 3 kilometer, tepatnya di depan kantor Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jateng, sekitar pukul 14.00 WIB, mereka dihadang oleh polisi pengendali massa (Dalmas) dan personel TNI. Massa dipepet hingga masuk ke halaman kantor BMKG.

Satu unit mobil water canon menutup jalan akses keluar masuk kantor BMKG Jateng untuk mencegah mahasiswa turun ke jalan. Tidak lama truk Sabhara Polrestabes Semarang datang ke lokasi. Polisi menyuruh massa untuk kembali ke kampus mereka, namun tak dipenuhi.

Suasana semakin memanas ketika terjadi adu dorong antara mahasiswa dan polisi. Puluhan mahasiswa terjatuh di halaman BMKG. Keadaan semakin tegang ketika satu per satu mahasiswa dipaksa masuk ke truk Sabhara.

Beberapa mahasiswa sempat terkena pukulan dalam kericuhan tersebut. Ada yang terluka karena diseret, ada pula yang terkena tinju dan pentungan.

Koordinator aksi, M Risya Islami mengaku awalnya aksi tersebut merupakan aksi damai hingga akhirnya pihaknya ditangkap oleh aparat keamanan. "Tadi ricuh, kita dilarang mendekati Kalibanteng," katanya kepada detikcom melalui pesan singkat, Selasa (16/10/2012).

Dalam aksinya tersebut, mereka bermaksud mengingatkan masyarakat akan kinerja Boediono yang minim serta keterlibatannya pada kasus bank Century.

"Kasus dengan dalih 'penyelamatan' Bank Century sebenarnya tidak lepas dari kebijakan Boediono saat masih menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia," ujar Busro, korlap aksi lainnya.

Saat ini, 27 mahasiswa tersebut sudah dipulangkan setelah sempat berada di Mapolrestabes Semarang selama hampir dua jam. Begitu juga dengan 5 mahasiswa Undip yaitu Reza Bhaktinagara, Nanda Harianto, Mohammad Najibullah Bangun, Galih Pramilu Bhakti, dan Udhi Catur Nughroho, yang sebelumnya diamankan di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines), juga dipulangkan.


Sumber : http://news.detik.com


Wartawan Lakukan Aksi Tabur Bunga


JAKARTA, KOMPAS.com - Para wartawan di Jakarta yang melakukan aksi solidaritas menolak kekerasan yang menimpa jurnalis di Riau melakukan tabur bunga. Aksi tersebut dilakukan tepat di depan gedung Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pada sehelai foto yang merekam perlakuan seorang oknum TNI AU ketika memukul seorang wartawanRiau Pos, Didik Herwanto, saat meliput pesawat tempur Hawk 200 yang jatuh di pemukiman warga, di Desa Pasir Putih, Kampar, Riau, Selasa (16/9/2012) kemarin.
Dalam aksi hari ini, Rabu (17/10/2012), para wartawan mengecam aksi brutal yang dilakukan oleh oknum TNI AU tersebut. Apa pun alasannya, kekerasan yang dilakukan oknum aparat TNI AU ini melanggar UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dalam melaksanakan tugasnya.
Koordinator divisi advokasi Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Aryo Wisanggeni meminta agar kekerasan seperti ini tidak terjadi kembali. Dia menilai, aksi kekerasan oleh oknum TNI AU kerap terjadi setiap kejadian kecelakaan pesawat. "Usut tuntas, bawa ke pengadilan, karena sudah melanggar UU Pers Nomor 40 Tahun 1999. Jangan sampai aksi kekerasan seperti ini terjadi lagi," kata Aryo.
Dalam aksi ini, wartawan menuntut untuk memecat dan memidanakan oknum aparat TNI AU yang melakukan aksi kekerasan. Jurnalis juga menuntut Menko Polhukam Djoko Susilo dan jajaran terkait, dalam hal ini Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI, agar menginstruksikan untuk menghormati profesi jurnalis.
Tak hanya itu, tuntutan juga dilayangkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar menindak tegas dan memproses hukum pelaku kekerasan terhadap wartawan di Riau. Komisi I DPR RI juga diminta memanggil Menteri Pertahanan dan Panglima TNI, termasuk Kepala Staf TNI AU, untuk menjelaskan bentuk pertanggungjawaban atas kasus ini.
Kekerasan yang dilakukan oleh oknum TNI AU di Riau, Selasa kemarin, tidak hanya menimpa Didik Herwanto selaku fotografer Riau Pos. Kekerasan serupa juga dialami wartawan Antara Febrianto Budi Anggoro, Fakhri Rubianto (reporter Riau TV), Ari (TvOne), Irwansyah (reporter RTV), dan Andika (potografer Vokal). Saat itu, para wartawan yang mendapat perlakuan kasar tengah mengabadikan gambar pesawat Hawk 200 milik TNI AU yang jatuh di sekitar pemukiman warga RT 03/RW 03, Dusun 03, Desa Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa sekitar 09.47 WIB.
Atas peristiwa pemukulan tersebut, wartawan menuntut agar oknum TNI AU yang melakukan tindakan kekerasan terhadap wartawan untuk segera dipecat dan dipidanakan. Sampai berita ini diturunkan, jumlah wartawan yang awalnya mencapai puluhan bertambah menjadi lebih dari seratus wartawan. Semuanya berkumpul di depan Istana Negara, Jakarta Pusat.



Wartawan Semarang kecam arogansi anggota TNI AU

Puluhan wartawan di Kota Semarang, Jateng Selasa (16/10) malam menggelar aksi keprihatinan di depan Gedung Pers, jalan Tri Lomba Juang, Semarang. 

Aksi ini digelar sebagai bentuk keprihatinan sekaligus kecaman terhadap kasus kekerasan dan perampasan kamera, yang dilakukan aparat TNI AU terhadap jurnalis yang sedang melakukan peliputan berita pesawat jatuh, pada Selasa (16/10) di Pasir Putih, Pandau, Pekanbaru, Riau.

Sambil membawa belasan poster kecaman, para wartawan di Kota Semarang ini menyerukan bahwa seharusnya aparat TNI AU tidak bertindak secara anarkis seperti yang dilakukan terhadap sejumlah jurnalis di Riau.

Koordinator Aksi, Agus Hermanto, mengatakan, kasus yang kesekian kalinya terjadi ini, tidak boleh dibiarkan begitu saja dan harus diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Tidak sepatutnya seorang tentara apalagi berpangkat perwira bertindak arogan, apalagi terhadap pers. Dia (Oknum TNI AU) itu harus diproses sesuai hukum, tidak hanya selesai dengan permintaan maaf," tegas kontributor Indosiar ini di depan puluhan wartawan.

Apalagi, yang melakukan penganiayaan adalah Kadispers Lanud Riau yang seharusnya mengerti tugas, hak wartawan dan undang-undang pers yang melindungi kinerja wartawan selama bertugas.

Seperti diberitakan, kasus penganiayaan menimpa Wartawan TV One yang dipukul dan kameranya disita.

Nasib yang sama juga menimpa Didik dan Rian, fotografer Harian Riau Pos dan LKBN Antara, saat hendak mengambil gambar puing pesawat HAWK 200 milik TNI AU yang jatuh.

Sumber : http://www.merdeka.com


Proyek Pasar Ambarawa, Dewan Tunggu Action Pemkab Semarang


UNGARAN, suaramerdeka.com - Anggota Dewan Kabupaten Semarang memilih menunggu keputusan dari Pemkab Semarang terkait kelanjutan proyek Pasar Darurat II Ambarawa yang porak poranda pascaterhempas angin kencang, Minggu (14/10) malam.
Langkah tersebut menurut Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Semarang, The Hok Hiong cukup beralasan, karena pihaknya secara teknis tidak mengetahui persis spesifikasi bangunan yang mayoritas hancur tersapu angin.
"Saya belum tahu soal spesifikasi, yang jelas sesaat setelah terkena angin kami sudah mendatangi lokasi untuk melihat kerusakan yang ada. Dengan kejadian tersebut, kami tidak tahu juga langkah eksekutif nantinya bagaimana, dewan pun memilih menunggu action selanjutnya," kata The Hok, Selasa (16/10).
Dirinya menandaskan, rencana pembangunan kembali ribuan kios Pasar Darurat II di Jalan Baru harus dievaluasi, pasalnya semua orang tahu bila Ambarawa adalah 'gudang angin'. Pihaknya khawatir kejadian serupa kembali terulang lagi, dan akan tambah berbahaya bila nantinya telah ditempati pedagang.
"Jelas berbahaya kan, jika nantinya terjadi lagi kejadian serupa. Terlebih bila sudah dialiri listrik, maka dari itu kami berjanji akan mengawal perkembangan pembangunan Pasar Darurat II hingga tuntas agar pedagang tidak mengalami kerugian untuk kedua kali," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Projo Ambarawa (P4A), Solichin mengungkapkan, sebenarnya para pedagang Pasar Projo manut mengukuti keputusan Pemkab Semarang asal ditempatkan menjadi satu dan tidak memanjang seperti lokasi di Jalan Baru menuju Tambakboyo.



Senin, 15 Oktober 2012

Wapres Budiono Hadiri Dies Natalis ke-55 Undip


SEMARANG,KOMPAS.com- Wakil Presiden Boediono menghadiri acara Dies Natalis ke-55 Universitas Diponegoro Semarang, Selasa (16/10/2012), di kampus Undip Tembalang Semarang, Jawa Tengah. Tahun ini tema Dies Natalis Undip adalah "Menjadi Universitas Unggul dan Berkarakter".
Selain Wapres, upacara Dies Natalis yang dipimpin Rektor Undip Prof Sudharto P Hadi juga dihadiri sejumlah menteri seperti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, dan Gubernur Jateng Bibit Waluyo, dan para undangan lainnya.
Dalam sambutannya Wapres Boediono menyampaikan apresiasi terhadap Undip Semarang. Pasalnya sekitar 40 tahun yang lalu Undip mengirimkan dosen-dosennya untuk belajar di Universitas Gajah Mada Yogyakarta, yang diumpamakan sebagai kakak Undip.
"Sekarang Undip sang adik sudah maju dan dewasa, menyamai kakaknya, bahkan dalam beberapa hal lebih maju dari kakaknya," papar Boediono yang disambut tepuk tangan.
Pada bagian lain Boediono menegaskan bahwa pendidikan sangat berperan bagi kemajuan bangsa. Pendidikan adalah kunci kemajuan bangsa. "Kemajuan bangsa bukanlah proses yang sederhana," ujarnya.
Pendidikan Indonesia, lanjut Boediono, hendaknya menekankan pada dua hal yakni soft sklill dan hard skill. Keduanya harus berjalan seiring, generasi muda bahkan harus memiliki kemampuan soft skill agar mampu menghadapi tantangan.


Sumber : http://regional.kompas.com


Kurir narkoba di Bandara Semarang dan Yogyakarta 1 jaringan

Dua kurir narkoba berinisial RS yang tertangkap di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang Sabtu lalu dan kurir berinisial N yang tertangkap di Bandara Internasional Adisutjipto ternyata satu jaringan. 

Bahkan keduanya juga saling mengenal dan melakukan penyelundupan dengan modus yang sama, yaitu disembunyikan di dalam koper barang bawaan dengan membuat dinding palsu dibagian dalam tas.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Narkoba Polda DIY Kombes Pol Widjanarko usai melakukan pemeriksaan dan diperoleh dari pengakuan tersangka N, kurir narkoba yang berhasil digagalkan saat menyelundupkan narkoba senilai Rp 2,7 miliar lebih di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta.

"Saat dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka, dirinya mengakui jika kenal dengan kurir narkoba berinisial RS yang tertangkap di Bandara Ahmad Yani Semarang," ujar Widjanarko, Selasa (15/10).

Modusnya sama yaitu keduanya berangkat dari Indonesia dengan alasan untuk melakukan perjalanan wisata ke Kuala Lumpur, Malaysia. Setelah bermalam beberapa hari di Kuala Lumpur, kembali ke Indonesia dengan membawa narkoba kelas I jenis sabu-sabu dan heroin.

"Yang bersangkutan berangkat dari Indonesia dibiayai dengan seseorang dan sampai di Malaysia diberi barang bawaan narkoba itu. Terkait berapa honor atau upah yang diperoleh masih didalami. Tersangka saat diperiksa masih berbelit-belit," ujarnya.

Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai(DCBC) Jateng DIY Saipullah N menyatakan negara Malaysia saat ini sering menjadi tempat asal pengiriman melalui Bandara Internasional tujuan Indonesia. Terutama melalui maskapai penerbangan Air Asia yang posisinya jauh dari keramaian kota dan keamananya sangat lemah.

"Police Diraja Malaysia pun mengakui kelemahan pengamanan di maskapai penerbangan Air Asia itu. Yang pasti yang perlu diperketat adalah sistem pengamanan bandara kita (di Indonesia)," tuturnya.

Mulai maraknya penyelundupan narkoba kelas I dari luar negeri lewat bandara lain, karena Bandara Soekarno Hatta sudah cukup ketat.

"Maka mereka mencari celah walaupun dengan jalur memutar melalui Bandara Adi Sujtipto dan Bandara Ahmad Yani berupaya melakukan penyelundupan. Sampai di Semarang dan Yogya barang haram itu akan di kirim melalui jalur darat. Namun kenyataanya sampai saat ini tidak berhasil," pungkasnya.

Sumber : http://www.merdeka.com


Kamis, 11 Oktober 2012

Divonis Osteoporosis, Rama Butuh Bantuan Dermawan


UNGARAN, suaramerdeka.com -Irham Rama Firnanda (10) anak pertama pasangan Suronotoyo (35) dan Nurul Hidayati warga Lingkungan Jatisari RT 01 RW 05, Kelurahan Gedanganak, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang sejak lahir diketahui tidak bisa beraktivitas seperti teman sebayanya.
Sejak umur satu tahun, dokter dari RSUD Ungaran telah memvonis kakak dari Talita Agustin Ramadhani (1 bulan) itu mengalami osteoporosis atau menderita penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah.
Meski mendapatkan keterangan medis yang cukup membuat keluarga kecil itu terenyuh, namun Nurul tetap semangat dan optimis anaknya bisa sembuh. "Saya tetap akan berjuang untuk kesembuhan anak kami. Karena biaya perawatan medis mahal, kami akhirnya menempuh jalan pengobatan alternatif," ujar Nurul saat ditemui di rumahnya, Kamis (11/10).
Lebih lanjut diungkapkan, selama dalam kandungan dirinya tidak merasa ada yang aneh pada pertumbuhan Rama. Rama lahir prematur pada usia kehamilan 6,5 bulan, tepatnya 3 Oktober 2002 lalu dengan berat badan 1,5 kilogram. Kecurigaan Nurul mulai terasa saat Rama tidak bisa tengkurap pada usia satu tahun.
"Dokter saat itu memberi tahu bila Rama mengalami osteoporosis. Tiap kali periksa ke rumah sakit setidaknya butuh biayanya Rp 400 ribu, padahal dalam satu minggu bisa sampai dua kali periksa. Kami pun hanya sanggup bertahan 1,5 tahun menjalani pemeriksaan, maklum penghasilan saya berjualan makanan kecil di pabrik dan suami sebagai sopir angkot tidak mencukupi untuk membayar biaya rumah sakit," ungkapnya.
Menurut tabib pengobatan alternatif yang merawatnya selama ini, Rama mengalami penyakit syaraf tepatnya ada syaraf belakang yang terjepit. Setelah menjalani terapi, Rama kini bisa menggerakkan tangan dan kaki. Pihaknya berharap ada dermawan yang membantu kesembuhan buah hatinya.
"Jamkesmas saya tidak punya, sehingga memilih untuk menjalani terapi pengobatan alternatif. Paling tidak sekarang dia bisa menggerakkan kaki dan tangannya," ujarnya.
Mengetahui kejadian itu, anggota DPRD Kabupaten Semarang, Mas’ud Ridwan saat dikonfirmasi menilai Pemkab Semarang kurang serius dalam memberikan pelayanan jaminan kesehatan masyarakat. Semestinya, siapapun itu warga Kabupaten Semarang yang tidak mampu harus mendapatkan fasilitas dari pemerintah pusat melalui Jamkesmas.
"Anak tersebut semestinya menjadi tanggung jawab pemerintah dan harus didahulukan melalui pelayanan jaminan kesehatan masyarakat," tegasnya.

Sumber : http://www.suaramerdeka.com


Masa Cuti Habis, Bupati Semarang Belum Ngantor


UNGARAN, suaramerdeka.com - Sejak mendapat cuti dari Gubernur Jawa Tengah selama 10 hariterhitung dari tanggal 1 Oktober 2012, Bupati Semarang Mundjirin diketahui belum ngantoratau beraktivitas kembali. Keterangan dari ajudan Bupati menyebutkan, orang nomor satu di Kabupaten Semarang tersebut sampai, Kamis (11/10) belum memberitahukan jadwal kepulangannya dari kunjungan ke Eropa.
"Kami tidak mengetahui persis mengenai jadwal kepulangan beliau. Biasanya bapak akan mengontak terlebih dahulu jika akan pulang dari kunjungan untuk dijemput di bandara," kata ajudan Bupati, Dhani A.
Pantauan di Rumah Dinas Bupati yang sekaligus menjadi Kantor Bupati selama ini diketahui suasananya terlihat lenggang tidak seperti hari biasanya. Pada gedung yang dilengkapi pendapa tersebut juga sepi tamu serta sejumlah pejabat dari SKPD yang menghadap.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Semarang dari Fraksi PKB, Mas'ud Ridwan saat ditemui menyatakan menyayangkan sikap Bupati. Menurutnya, Bupati harusnya berusaha taat terhadap izin yang dikeluarkan Gubernur.
Adanya sikap Bupati memperpanjang izin cuti, membuktikan bahwa yang bersangkutan tidak mengindahkan peringatan yang disampaikan pada rapat interpelasi beberapa waktu lalu. "Kami menyayangkan sikap Bupati, ternyata beliau hari ini belum beraktivitas. Padahal sesuai ketentuan izin cuti dari Gubernur hanya 10 hari dari 1 Oktober 2012," tuturnya.
Ditanya soal kemungkinan dewan akan memanggil Bupati, dirinya menandaskan bila urusan itu merupakan kewenangan dari kelembagaan, dalam hal ini yang berwenang adalah pimpinan dewan. "Perlu digarisbawahi, apa yang saya katakan ini murni menjalankan fungsi pengawasan sebagai anggota DPRD. Jadi tidak ada muatan kepentingan apapun," tandasnya.



Kilas Bisnis Kontraktor Liar Rugikan Masyarakat

Kamis, 11 Oktober 2012
UNGARAN (Suara Karya): Kontraktor liar yang banyak beroperasi di Jawa Tengah sudah menimbulkan kerugian di pihak pelanggan listrik PT PLN (Persero). Sistem dan instalasi listrik yang dipasang kontraktor liar tersebut tidak sesuai standar, sehingga kerap korslet dan menimbulkan kebakaran. "Setelah muncul surat dari Dirut PLN Nomor 02840 dan Nomor 03319 Tahun 2010, memang terjadi kesalahpahaman terhadap prosedur layanan sambungan baru atau mengubah daya listrik," ujar Subono, Ketua Umum Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia Jawa Tengah, di Kabupaten Semarang, baru-baru ini.
Menurut dia, banyak pemasangan kwh meter dan penyambungan listrik dilakukan sebelum PT PLN menerima gambar diagram satu garis dan sertifikat laik operasi (SLO). Dari hasil inspeksi oleh Inspektur Ketenagalistrikan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM juga ditemukan adanya pemasangan kwh meter yang kosong dan instalasinya belum terpasang baik. Bahkan, kwh meter yang dipasang tidak dalam keadaan disegel. Kasus ini sudah disampaikan kepada PLN serta Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM. PLN sendiri diminta menyempurnakan prosedur penyambungan baru atau ubah daya listrik.(Pudyo Saptono)
Investasi di Jatim Terus Tumbuh
SURABAYA (Suara Karya): Pemprov Jatim mengingatkan para investor untuk membantu masyarakat kurang mampu di wilayahnya melalui program tanggung jawab sosial (corporate social responsibility/CSR) perusahaan. Hingga semester I 2012, pengajuan investasi baru di Jateng sudah mencapai Rp 62 triliun. Menurut Wakil Gubernur (Wagub) Jatim Saifullah Yusuf, investasi didominasi oleh penanaman modal asing (PMA). Selanjutnya pelaksanaan sistem jaminan sosial nasional (SJSN) pada 1 Januari 2014 ikut mendorong pertumbuhan investasi di bidang farmasi. Potensi pasar menjanjikan peluang bisnis potensial di Jawa Timur, namun keuntungan pengusaha harus diimbangi dengan kegiatan sosial.
Hingga saat ini, dari 251 pabrik obat yang beroperasi di Indonesia, sekitar 45 perusahaan di antaranya ada di Jawa Timur. Menurut Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indriani, industri farmasi di Tanah Air tumbuh seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi hingga 6,3 persen di semester I Tahun 2012. Perekonomian Indonesia masih tumbuh meski di tengah gejala perlambatan ekonomi di dunia. (Andira)

Sumber : http://www.suarakarya-online.com


Bakar Diri di Sel, Tahanan di Semarang Tewas karena Luka Bakar Parah

Semarang Tahanan Polsek Gunungpati Semarang, Ficky Scormanianto (34), tewas bakar diri di sel. Tubuhnya luka parah. Meski sempat dibawa ke rumah sakit, nyawa tersangka pencurian motor ini tidak tertolong.

Menurut Slamet Santoso selaku ketua RT 05 RW 04, Kelurahan Bongsari, Semarang Barat, tempat Ficky tinggal, hari Senin (8/10/2012) lalu ibu Ficky, Siti Suratmi menjenguk korban di Polsek Gunungpati dan membawakan rokok beserta korek. Ada kemungkinan korek itulah yang digunakan Ficky untuk bunuh diri.

"Senin lalu saya dan ibunya menjenguk Ficky, dibawakan rokok dan korek," kata Slamet di rumah duka Ficky, Jl Condro Kusumo RT 05 RW 04, Kelurahan Bongsari, Semarang Barat, Kamis (11/11/2012).

"Saat dijenguk, Ficky masih sehat," imbuhnya.

Mendengar kabar aksi bakar diri korban yang dilakukan Rabu (10/11) pukul 02.00 WIB tersebut, keluarga korban langsung menuju ke rumah sakit untuk melihat kondisinya.

"Luka bakar dari kepala ke seluruh badannya, tinggal kaki bagian bawahnya yang tidak apa-apa," kata ibu Ficky, Siti Suratmi.

Ayah dua anak tersebut nekat bunuh diri diduga karena malu setelah bertemu teman-temannya. Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolrestabes Semarang, Elan Subilan.

"Dugaan sementara penyebab bunuh diri karena malu saat dikeler petugas dan bertemu teman-temannya," katanya saat dihubungi melalui telepon.

Sebelum tewas, Ficky sempat dilarikan ke RS Ungaran dan dirujuk ke RS Kariadi Semarang dan terakhir ke RS Sultan Agung. Namun karena luka bakar yang diderita korban lebih dari 70 persen, nyawa Ficky pun tidak tertolong.

Terkait peristiwa tersebut, Elan menambahkan, pihaknya akan memeriksa Kapolsek Gunungpati Kompol Purwanto dan petugas piket yang berjaga saat kejadian. "Pihak yang akan diperiksa saat ini adalah petugas piket dan Kapolsek," tandas Elan.

Menurut catatan polisi, Ficky adalah tahanan kasus penggelapan motor di berbagai tempat dengan modus meminjam. Hasil curiannya itu dijual ke penadah di Solo dan Yogyakarta. Saat ini jenazah Ficky sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum Gedung Batu setelah sebelumnya disemayamkan di rumah duka.

Sumber : http://news.detik.com


Senin, 08 Oktober 2012

Dewan Meminta Alokasi DBHCHT Dikucurkan ke Petani Tembakau


UNGARAN, suaramerdeka.com - Anggota dewan Kabupaten Semarang meminta Pemkab Semarang mengalokasikan sebagian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) kepada petani tembakau yang mengalami kerugian akibat harga jual tembakau anjlok. Pernyataan tersebut ditandaskan Anggota DPRD Kabupaten Semarang dari Fraksi PDI Perjuangan, Ngesti Nugroho, Senin (8/10).
Menurutnya, petani penghasil tembakau di Kabupaten Semarang yang berada di wilayah Kecamatan Getasan cukup terpukul menyusul harga petik basah 2012 hanya berkisar Rp 3.000 hingga Rp 4.500 per kilogram. Dengan harga jual tersebut, tentunya kerugian petani tembakau di Getasan tahun ini mencapai miliaran rupiah.
"Kerugian petani tembakau di Kabupaten Semarang mencapai miliaran rupiah, dari wilayah Getasan saja setiap musim panen biasa menghasilkan ribuan ton daun tembakau. Untuk itu bantuan dari pemerintah melalui DBHCHT sangat dibutuhkan, alokasi dana tersebut nantinya bisa membantu mereka saat musim tanam 2013," kata Ngesti.
Selain bantuan dana, dirinya juga mendesak dinas terkait segera melakukan pendampingan di lapangan. Melalui pendampingan diharapkan petani akan termotivasi untuk menanam tembakau kembali setelah mengalami kerugian. Pihaknya menyebutkan, berdasarkan data yang ada diketahui DBHCHT Kabupaten Semarang 2013 mencapai Rp 5,2 miliar.
"Tidak hanya bantuan dana, bantuan bentuk pendampingan dari instansi terkait juga sangat dibutuhkan para petani dalam rangka meningkatkan kualitas produksinya di tahun mendatang," tandasnya.
Sementara itu, Plh Bupati Semarang, Warnadi mengaku sudah mengetahui kondisi yang dialami para petani tembakau di Kabupaten Semarang. Menurutnya, penurunan harga tembakau 2012 merupakan imbas dari penurunan kuota pembelian tembakau oleh pabrik rokok menyusul adanya seleksi mutu.
"Kami sudah meminta instansi terkait untuk mencari data valid kerugian petani tembakau. Terlepas dari itu, Pemkab Semarang akan berusaha mengakomodir permintaan bantuan para petani tembakau melalui penetapan APBD 2013," jelasnya.


Novel Sosok Pendiam dan Tak Bermasalah


TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Maraknya pemberitaan terkait kasus yang menimpa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komisaris Polisi (Kompol) Novel Baswedan juga mendapat perhatian dari pihak Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Semarang. Sekolah tersebut memang menjadi tempat Novel Baswedan menuntut ilmu di kurun 1993-1995.
Seorang guru fisika Novel semasa SMA, Sumarno, menuturkan bahwa ia mengikuti berita-berita yang memuat sepak terjang muridnya itu. Awalnya, ia tidak mengira nama Novel yang dimaksud adalah muridnya. Maklum, sudah sejak 1995, ia tidak bertemu.
"Dulu waktu sekolah namanya cuma Novel saja," kata pria berkacamata itu di ruang kepala SMAN 2 Semarang, Senin (8/10/2012).
Sembari melihat fotokopi ijazah Novel, Sumarno memutar kembali memorinya. Lalu, ia pun mengakui bahwa memang pernah mengajar mantan muridnya yang sedang dituduh melakukan penganiayaan pada 2004.
Seingatnya, Novel bukan murid yang menonjol secara akademis maupun organisasi. Nilainya rata-rata murid lainnya, tidak buruk. Yang paling ia ingat dari sosok Novel adalah sifat yang pendiam dan kalem.
Guru ilmu Agama Islam, Nur Badriyah sependapat dengan rekannya. Selama mengajar Novel, ia tidak pernah menemui kesulitan karena menurutnya Novel adalah anak yang manis dalam arti pendiam dan bukan anak yang bermasalah.
"Yang bikin saya ingat itu namanya yang pendek, cuma Novel. Kalau murid lainnya kan panjang. Dulu pas masih di akademi pernah main ke sini, " katanya.


PILGUB JATENG: Partisipasi Rakyat Dikhawatirkan Hanya 50%


SEMARANG – Anggota DPRD Jateng mengkhawatirkan pertisipasi masyarakat untuk memberikan hak suara di TPS pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2013 rendah. Kekhawatiran ini diungkapkan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Jateng, Arif Awaludin, kepada Solopos.com di Gedung Dewan Jl Pahlawan, Kota Semarang, Senin (8/10/2012).
Sebab menurut dia, menjelang pelaksanaan pilgub yang tinggal tujuh bulan, ternyata dari hasil survai masih banyak rakyat Jateng masih mengambang, belum menentukan pilihan terhadap calon gubernur (cagub).
”Ini menunjukkan rakyat bersikap apatis terhadap Pilgub Jateng, sehingga dikhawatirkan tingkat partisipasinya rendah,” katanya.
Seperti diberitakan dari hasil survai Lembaga Pengkajian Survei Indonesia (LPSI) Jateng pada 1-15 September 2012, jumlah swing voters (pemilih mengambang) Pilgub Jateng 2013 sebesar 45,90%.
Lebih lanjut, Arif memprediksikan tingkat partisipasi rakyat Jateng yang datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada pilgub yang dijadwalkan 26 Mei 2013 sebesar 50% dari jumlah total pemilih.
Jumlah ini lebih rendah dibandingkan tingkat partisipasi masyarakat pad Pilgub Jateng 2008 sebesar 60%. Padahal waktu itu greget Pilgub lebih semarak, karena telah muncul tokoh yang secara terbuka berkampanye kepada masyarakat sebagai bakal cagub.
Sementara Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jateng sedang memproses pendataan Daftar Penduduk Potensi Pemilih Pemilu (DP4) Pilgub Jateng 2013.
Kepala Disnakertransduk Jateng,  Edison Ambarura, menyatakan data DP4 direncanakan akan akan diserahkan kepada KPUD Jateng pada 26 November mendatang.
”Kami sedang melakukan pemutakhiran data penduduk melalui Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) online,” ujar dia.
Dari hasil pendataan SIAK online, sambung dia, tercatat jumlah penduduk Jateng mencapai 38,9 juta jiwa. Sedang data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng jumlah penduduk sebanyak 33 juta jiwa.
”Untuk itu, kami  masih melakukan sinkronkan SIAK dengan BPS, sebelum diserahkan kepada KPUD,” kata dia.


April 2013, Operasional Tol Semarang-Ungaran Ditarget Terealisasi


SEMARANG, suaramerdeka.com - Pada April 2013 mendatang operasional pembangunan Jalan Tol Semarang (Tembalang)-Ungaran sepanjang 16,3 kilometer ditargetkan terealisasi. Pasalnya dari perkembangan terkini proyek pembangunan jalan Tol Semarang-Ungaran oleh pelaksana pembangunan Trans Marga Jateng (TMJ) sudah mencapai 92,7 persen, hanya tinggal menunggu proses Konsinyasi lahan warga Lemah Ireng.
Hal itu disampaikan Bambang Nugroho K Msi Kabid Bina Teknik Dinas Bina Marga Jawa Tengah dalam diskusi Sindoradio Primetopic, tema "Anomali Jalan Tol Semarang-Ungaran", Senin (8/10) di Citrus Hotel Novotel Jalan Pemuda. Hadir juga narasumber lainnya Rukma Setiabudi (Ketua Komisi D DPRD Jateng) dan Dr. Robert Kodoatie (FT Sipil UNDIP).
Bambang menambahkan tim TPT setelah melalui musyawarah pembebasan lahan tersebut sudah menjadi 23 meter, direncanakan akan sampai sepanjang satu kilometer dan selesai pada tahun ini. Saat ini juga menunggu 50 meter kearah Selatan Solo lahan yang bisa dibebaskan.
Robert Kodoatie mengatakan dari sisi air, dia yakin ahli bidang lainnya seperti geotek dan ahli jalan tentu ada solusi mengenai gerakan air terjadi di sungai, di dua titik Penggaron dan Kerek. Menurutnya sifat tanah di dua titik itu yang dilalui pembangunan Jalan Tol Semarang-Ungaran kedap air sehingga menyimpan air paling banyak tetapi tidak bisa mengalirkan air sehingga menjadi gerakan tanah. "Hal ini yang menyebabkan pilar jembatan bergeser dari tempat semula," jelasnya.
Sementara itu Rukma Setiabudi menyatakan keamanan Jalan Tol Semarang-Ungaran wajib diutamakan untuk para pengguna jalan.



Sabtu, 21 Juli 2012

Timbangan Pedagang Pasar Bandarjo Ditera Ulang


UNGARAN, KOMPAS.com - Guna memastikan tidak ada kecurangan dalam melakukan pengukuran dan penimbangan, Balai Metrologi Wilayah Semarang selama tiga hari menera ulang alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) milik para pedagang pasar induk Bandarjo, Ungaran, Kabupaten Semarang.
Para pedagang menyambut baik layanan tera ulang yang terjadwal setiap setahun sekali ini. Penera Metrologi Wilayah Semarang, Kosim mengatakan, tingkat partisipasi pedagang dalam kegiatan tera ulang ini sangat tinggi. Hal itu terlihat dari jumlah pedagang yang menera ulang timbangannya pada hari kedua, Kamis (19/7/2012) pukul 11.45 WIB, hampir 70 persen atau sekitar 187 pedagang dari total 200-an pedagang.
Padahal, kata Kosim, untuk Layanan tera ulang, para pedagang dipungut retribusi sesuai jenis timbangannya. "Untuk timbangan meja Rp 15 ribu dan timbangan centisinal Rp 25 ribu. Selain pedagang pasar, (tera ulang, red) juga ditujukan pada pemilik toko emas dan apotek yang biasa memakai timbangan neraca atau digital," jelas Kosim.
Kosim menambahkan, bagi mereka yang tidak mau melakukan tera ulang maka akan terkena sanksi sesuai Undang-Undang nomor 2 tahun 1981 tentang Metrologi Legal dengan ancaman satu tahun penjara dan atau denda paling tinggi Rp 1 juta.
"Setelah ditera, jika ada selisih ukur maka harus diperbaiki seperti semula. Selisih bisa disebabkan karena volume pemakaian ataupun wadahnya penuh residu atau kerak," kata Kosim.
Sementara itu, para pedagang mengaku senang dengan layanan tera ulang tersebut, karena akan menambah tingkat kepercayaan pembeli terhadap para pedagang. "Saya senang dan lebih tenang. Saya takut dituntut di akhirat kalau timbangan saya ternyata tidak benar. Apalagi ini menjelang puasa kan?" kata Ny Mashuri, seorang pedagang ikan segar. 



Sumber : kompas.com



Mutasi Pegawai Nakal, PAD Pariwisata Tak Bocor


UNGARAN, KOMPAS.com - Pendapatan sektor pariwisata Kabupaten Semarang pada semester pertama tahun ini telah mencapai 55 persen atau Rp 1,4 miliar dari total target sebesar Rp 2,5 miliar.
Pencapaian tersebut lebih baik dibandingkan realisasi tahun 2011 yang hanya mencapai 70 persen atau 1,8 miliar dari target sebesar Rp 2,3 miliar.
Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Semarang, Heru Purwantoro mengatakan, kondisi tersebut merupakan dampak dari pembentukan Tim Intensifikasi Pendapatan (TIP) yang bertugas mengatasi kebocoran, pembenahan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan pengawasan.
Ia menjelaskan, pihaknya hingga saat ini telah memutasikan tiga petugas pariwisata yang "nakal" di lapangan, berdasarkan laporan dari TIP.
"Petugas yang nakal tersebut biasanya bertindak membuat laporan palsu tentang karcis. Semisal ia mengeluarkan karcis sebanyak 100 lembar tapi hanya dilaporkan 50 lembar," kata Heru.
Menilik sisa waktu 2012 ini pariwisata masih memiliki beberapa even besar, yakni libur hari raya Idul Fitri dan Natal pada akhir tahun, Heru optimistis pada tutup tahun 2012 realisasi pendapatan sektor pariwisata dapat melampauai target.
"Pada dua hari besar tersebut dipastikan jumlah pengunjung wisata akan meningkat tajam. Sejauh ini candi Gedongsongo menyumbang hampir 50 persen dari total pemasukan," tandasnya.


Sumber : kompas.com


Tradisi Padusan, Persewaan Sarung Laris Manis


UNGARAN, KOMPAS.com - Tradisi padusan menjelang bulan Ramadhan di sendang Nyatnyono, Ungaran Barat membawa berkah bagi belasan ibu-ibu yang menawarkan jasa sewa kain sarung.
Sebab salah satu aturan dalam tradisi padusan adalah pengunjung dilarang mandi telanjang. Alhasil, para pengunjung yang tak sempat membawa baju ganti harus menyewa sarung agar bisa mengikuti padusan.
Salah satu Ibu-ibu yang menyewakan kain sarung adalah, Yuni (35) warga setempat. Ia mengatakan sepekan menjelang puasa pendapatannya dalam sehari mencapai Rp 50 ribu.
"Kalau hari biasa Rp 30 ribu. Harga sewanya tetap Rp 1.000. Meski pengunjung membludak saya tak mau ambil kesempatan dengan menaikkan harga," kata Yuni, Kamis (19/7/2012), yang mengaku menyediakan sekitar 30 potong kain sarung.
Selain persewaan kain sarung seperti yang dilakoni Yuni, sejumlah warga juga memanfaatkan momen ini dengan berjualan botol kosong kemasan air mineral, sebagai wadah air sendang yang biasa dibawa pulang para pengunjung karena diyakini mempunyai karomah.
Satu botol kosong kemasan 1,5 liter dijual seharga seribu rupiah. Tak ketinggalan, momen-momen pengunjung dari mulai sendang sampai kemakam Syaikh Hasan Munadi diabadikan oleh sejumlah Fotografer amatir yang menjual hasil cetakannya kembali ke pengunjung dengan harga Rp 5.000 per lembarnya.


Smber : kompas.com


Rabu, 04 Juli 2012

Sejumlah Kepala Dinas Diresahkan SMS Tidak Bertanggungjawab


UNGARAN, suaramerdeka.com - Sejumlah kepala dinas di Kabupaten Semarang akhir-akhir ini mengaku resah, setelah mendapatkan telepon dan pesan singkat (sms) dari seseorang yang mengaku sebagai wartawan. Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, isi sms dari nomor ponsel 081333109443 salah satunya mengatakan, 'tolong njenengan bantu sak mampunya mas Anang. Kasihan dia, posisi lagi operasi kanker otak di RS Kariadi Semarang. Silahkan transfer uang ke rekening BCA dengan rekening 1400531851'.
Sambungan telepon dan sms tersebut diketahui telah beredar ke empat kepala dinas, masing-masing Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Semarang, Abdullah Maskur, Kepala Badan Pemberdayaan Masayarakat dan Desa (Bapermasdes) Kabupaten Semarang, Yosep Bambang Tri Hardjono, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Semarang, Budi Kristiono, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Dewi Pramuningsih.
"Kemarin saya mendapat telepon dari seseorang yang mengaku wartawan wilayah tugas di Kabupaten Semarang. Saat itu penelpon mengatakan seorang wartawan bernama Aris sedang dirawat di rumah sakit dan butuh bantuan dana. Setelah dikroscek ternyata fiktif," kata Kepala DPPKAD Kabupaten Semarang, Abdullah Maskur saat ditemui di kantornya, Rabu (4/7).
Senada dengan Abdullah Maskur, Kepala Bapermasdes, Yosep Bambang Tri Hardjono juga mendapatkan pemberitahuan serupa. Namun karena merasa tidak mengenal wartawan yang dimaksud, pihaknya pun mengabaikan telepon tersebut.
"Saat itu penelopon mengaku sebagai wartawan Jawa Pos. Karena tidak kenal maka saya memilih tidak menanggapinya," tuturnya.
Menanggapi temuan tersebut, Ketua Forum Komunikasi Wartawan Kabupaten Semarang (FKWKS) Rusmato Budi menjelaskan, sejauh ini pihaknya telah mendapatkan laporan dari empat kepala dinas. Menurutnya, saat ini tidak ada wartawan FKWKS yang sakit dan butuh bantuan dana.
"Kami berharap kepada siapa saja penerima telepon atau sms untuk mengkroscek kebenaran informasi tersebut kepada FKWKS agar tidak menjadi korban penipuan seseorang yang tidak bertanggungjawab," tandasnya.

Sumber : http://www.suaramerdeka.com


Debit Air Embung Menyusut Pertanian di Semarang Kritis


SEMARANG (Suara Karya): Memasuki kemarau tahun ini, beberapa embung di Kabupaten Semarang tidak bisa berfungsi maksimal, setelah debit airnya menyusut drastis. Kondisi itu membuat sektor pertanian di wilayah itu menjadi kritis.

Menurut Kasi Penanggulangan Organisme Pengganggu Tanaman dan Pengolahan Lahan dan Air, Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Semarang, Ady Jatmiko, keberadaan embung yang gagal berfungsi maksimal disebabkan makin menipisnya curah hujan.
"Hampir semua embung yang berfungsi sebagai tempat penampungan air di Kabupaten Semarang sangat bergantung pada curah hujan," katanya kepada wartawan di Ungaran kemarin.
Sejumlah embung bahkan juga ada yang hanya mengandalkan sumber air tanah. Maka setiap musim kemarau, debit airnya langsung menyusut dan tidak bisa dialirkan ke area persawahan dan pertanian lainnya.
Untuk mengatasi krisis air, menurutnya, para petani di Kabupaten Semarang diharapkan mengubah pola tanam dari padi ke tanaman palawija. Sebab, tanaman palawija relatif tidak membutuhkan air dalam jumlah banyak. "Perubahan pola tanam ini sekaligus untuk memutus siklus tanam dan populasi hama," katanya.
Ady menambahkan, sampai sekarang di Kabupaten Semarang terdapat sedikitnya 30 embung yang tersebar hampir di seluruh kecamatan. Namun, embung-embung tersebut kebanyakan berukuran kecil, sekitar 12 X 15 meter persegi. Embung-embung itu umumnya dibangun dengan dana alokasi khusus (DAK) dan anggaran prasarana sarana pertanian (PSP).
Berdasarkan cakupan wilayah rawan kekeringan di Kabupaten Semarang, Distanbunhut menilai jumlah embung saat ini masih sangat kurang. Pemkab berharap dapat menambah embung di beberapa titik langganan kekeringan, seperti Desa Kawengen, Kecamatan Ungaran Timur. Namun, upaya pembuatan embung selalu terkendala masalah penyediaan lahan yang tidak ada ganti ruginya.
Kesuliltan air di musim kemarau 2012 juga mulai dirasakan warga di RT 07 RW 02, Kampung Pundensari, Semarang. Sejak sepekan terakhir mereka mengaku kekurangan air karena pasokan yang selama ini berasal dari Kawasan Industri Wijayakusuma tidak lagi lancar sehingga warga terpaksa harus membeli air. (Pudyo Saptono)


Selasa, 22 Mei 2012

Konsinyasi Lahan Tol Semarang-Solo Segera Diberlakukan


UNGARAN, suaramerdeka.com - Gubernur Bibit Waluyo menegaskan siap memberlakukan konsinyasi dalam pembebasan lahan proyek jalan tol Semarang-Solo seksi II Ungaran-Bawen sepanjang 11,9 kilometer. Upaya konsinyasi bakal ditempuh apabila pemilik lahan di Desa Lemah Ireng, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang tetap ngotot tak mau melepaskan tanah untuk proyek jalan tol. Pernyataan itu diungkapkan Bibit Waluyo saat meninjau pembangunan ruas tol Ungaran-Bawen, Selasa (22/5).
"Batasan waktunya 30 hari sejak tim pembebasan tanah nantinya menginformasikan ke warga (Lemah Ireng-red) terhadap harga ganti lahan. Konsinyasi ini merupakan prosedur hukum dalam penyelesaian sebidang tanah untuk menyelesaikan proyek jalan tol," kata gubernur didampingi Direktur Utama PT Trans Marga Jateng (TMJ) Jajat Sudrajat dan Kepala Dinas Bina Marga Jateng Danang Atmodjo.
Meski demikian, pihaknya berharap tidak perlu ada konsinyasi dan pemilik lahan yang terkena proyek tol legawa melepaskan tanahnya. Sebab, pembangunan proyek jalan tol itu merupakan yang terbaik untuk masyarakat. Rakyat tidak dirugikan, tetapi justru malah diuntungkan dengan uang pengganti tersebut.
"Kepada saudaraku yang belum sesuai tolong dipahami, langkah konsinyasi dengan penawaran harga maksimal ini merupakan yang terbaik. Monggo, enggal kemawon, pemilik lahan disesuaikan dengan rekan lain agar proses jalan tol cepat jadi," ujarnya.
Menurut dia, progres pembangunan ruas tol Ungaran-Bawen ini sudah sesuai perencanaan atau skedul dengan penyelesaian 21 persen. Tiga pelaksana proyek yaitu PT Adi Karya, PT Pembangunan Perumahan (PP), dan PT Waskita Karya kini terus melakukan kegiatan pembangunan tol Ungaran-Bawen yang ditarget selesai bulan Maret 2013 tersebut.
Dalam pantauan tersebut, gubernur meninjau akses jalan keluar tol Bawen, interchange (tempat simpang susun) Bawen, Jembatan 2 Lemah Ireng, dan Jembatan 1 Lemah Ireng.