Kamis, 11 Oktober 2012
UNGARAN (Suara Karya): Kontraktor liar yang banyak beroperasi di Jawa Tengah sudah menimbulkan kerugian di pihak pelanggan listrik PT PLN (Persero). Sistem dan instalasi listrik yang dipasang kontraktor liar tersebut tidak sesuai standar, sehingga kerap korslet dan menimbulkan kebakaran. "Setelah muncul surat dari Dirut PLN Nomor 02840 dan Nomor 03319 Tahun 2010, memang terjadi kesalahpahaman terhadap prosedur layanan sambungan baru atau mengubah daya listrik," ujar Subono, Ketua Umum Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia Jawa Tengah, di Kabupaten Semarang, baru-baru ini.
Menurut dia, banyak pemasangan kwh meter dan penyambungan listrik dilakukan sebelum PT PLN menerima gambar diagram satu garis dan sertifikat laik operasi (SLO). Dari hasil inspeksi oleh Inspektur Ketenagalistrikan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM juga ditemukan adanya pemasangan kwh meter yang kosong dan instalasinya belum terpasang baik. Bahkan, kwh meter yang dipasang tidak dalam keadaan disegel. Kasus ini sudah disampaikan kepada PLN serta Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM. PLN sendiri diminta menyempurnakan prosedur penyambungan baru atau ubah daya listrik.(Pudyo Saptono)
Investasi di Jatim Terus Tumbuh
SURABAYA (Suara Karya): Pemprov Jatim mengingatkan para investor untuk membantu masyarakat kurang mampu di wilayahnya melalui program tanggung jawab sosial (corporate social responsibility/CSR) perusahaan. Hingga semester I 2012, pengajuan investasi baru di Jateng sudah mencapai Rp 62 triliun. Menurut Wakil Gubernur (Wagub) Jatim Saifullah Yusuf, investasi didominasi oleh penanaman modal asing (PMA). Selanjutnya pelaksanaan sistem jaminan sosial nasional (SJSN) pada 1 Januari 2014 ikut mendorong pertumbuhan investasi di bidang farmasi. Potensi pasar menjanjikan peluang bisnis potensial di Jawa Timur, namun keuntungan pengusaha harus diimbangi dengan kegiatan sosial.
Hingga saat ini, dari 251 pabrik obat yang beroperasi di Indonesia, sekitar 45 perusahaan di antaranya ada di Jawa Timur. Menurut Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indriani, industri farmasi di Tanah Air tumbuh seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi hingga 6,3 persen di semester I Tahun 2012. Perekonomian Indonesia masih tumbuh meski di tengah gejala perlambatan ekonomi di dunia. (Andira)
Sumber : http://www.suarakarya-online.com
0 komentar:
Posting Komentar