TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Maraknya pemberitaan terkait kasus yang menimpa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komisaris Polisi (Kompol) Novel Baswedan juga mendapat perhatian dari pihak Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Semarang. Sekolah tersebut memang menjadi tempat Novel Baswedan menuntut ilmu di kurun 1993-1995.
Seorang guru fisika Novel semasa SMA, Sumarno, menuturkan bahwa ia mengikuti berita-berita yang memuat sepak terjang muridnya itu. Awalnya, ia tidak mengira nama Novel yang dimaksud adalah muridnya. Maklum, sudah sejak 1995, ia tidak bertemu.
"Dulu waktu sekolah namanya cuma Novel saja," kata pria berkacamata itu di ruang kepala SMAN 2 Semarang, Senin (8/10/2012).
Sembari melihat fotokopi ijazah Novel, Sumarno memutar kembali memorinya. Lalu, ia pun mengakui bahwa memang pernah mengajar mantan muridnya yang sedang dituduh melakukan penganiayaan pada 2004.
Seingatnya, Novel bukan murid yang menonjol secara akademis maupun organisasi. Nilainya rata-rata murid lainnya, tidak buruk. Yang paling ia ingat dari sosok Novel adalah sifat yang pendiam dan kalem.
Guru ilmu Agama Islam, Nur Badriyah sependapat dengan rekannya. Selama mengajar Novel, ia tidak pernah menemui kesulitan karena menurutnya Novel adalah anak yang manis dalam arti pendiam dan bukan anak yang bermasalah.
"Yang bikin saya ingat itu namanya yang pendek, cuma Novel. Kalau murid lainnya kan panjang. Dulu pas masih di akademi pernah main ke sini, " katanya.
Sumber : http://www.tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar