Kamis, 24 Juni 2010

TOL SEMARANG - SOLO TERANCAM MOLOR

SEMARANG, - Pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo rute Kota Semarang hingga 
Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah,
terancam tidak selesai sesuai target, karena 
adanya permintaan perpanjangan waktu pengerjaan 
oleh kontraktor. Pimpinan proyek Jalan Tol Semarang-Solo Ari Nugroho, di Semarang, Senin, mengatakan, pihak kontraktor meminta perpanjangan waktu pengerjaan sekitar lima bulan, terhitung sejak 
Juni 2010. Akibat pemintaan perpanjangan waktu pengerjaan ini, kata dia, jalan tol sepanjang 14 kilometer yang ditargetkan selesai pada Juli 2010 diperkirakan baru akan selesai pada akhir 2010.
Ia menjelaskan, dari tiga paket pengerjaan tol rute pertama ini, penyelesaian paling lambat terjadi pada penggalan ketiga proyek, akibat kendala pembebasan lahan. "Pada paket pekerjaan ketiga, kemajuan pengerjaannya baru mencapai sekitar 24 persen," katanya.
Proses pembebasan dan pembayaran ganti rugi lahan, lanjut dia, sesungguhnya telah terselesaikan melalui proses konsinyasi. Meski demikian, kata dia, proses pengerjaan penggalan rute ini tetap terkendala mengingat masih ada bangunan milik penduduk yang belum dibongkar.
Menurut dia, terdapat warga yang meminta perpanjangan waktu sekitar 30 hari untuk pengosongan rumah.
Masalah lain yang mempengaruhi target penyelesaian proyek ini, kata dia, yakni musim hujan yang masih terjadi hingga saat ini. "Saat hujan turun tidak mungkin dipaksakan penyelesaian pekerjaan," katanya. Untuk itu, kata dia, pihak kontraktor masih mengkaji kemungkinan berbagai upaya untuk mempercepat penyelesaian proyek ini.


Warga Kawengen Mulai Membeli Air

UNGARAN - Memasuki musim kemarau tahun ini, warga Desa Kawengen, Kecamatan Ungaran Timur, mulai kekurangan air bersih. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, mereka berusaha mencari sumber air alternatif. Warga yang mampu, membeli air dari luar wilayah. Sedangkan yang tidak, terpaksa harus mendatangi sendang-sendang yang terdapat di sekitar desa.
Suyatno, seorang warga menuturkan, pembelian air dilakukan dari sebuah perusahaan swasta di Ungaran. Satu tangki berkapasitas 5.000 liter harganya Rp 150.000. Rata-rata air sebanyak itu hanya cukup untuk dikonsumsi satu keluarga selama 10 hari. Dengan demikian, setiap keluarga harus mengeluarkan Rp 450.000/bulan untuk membeli air bersih.

”Rumah saya relatif jauh dari sendang. Selain itu, saya tidak punya cukup waktu untuk mengambil air di sendang-sendang tersebut. Untuk itu saya dan keluarga memilih membeli air tangki dari Ungaran,” kata Suyatno, Rabu (15/7).

Adapun warga yang mencari air di sendang harus rela mengeluarkan tenaga ekstra. Sebab, selain jauh, jalan menuju sendang-sendang itu juga curam. Memasuki musim kemarau seperti sekarang, sendang didatangi warga hampir 24 jam. Mereka mengambil air sejak dini hari hingga tengah malam.

”Karena debitnya berkurang dan yang mengambil banyak, sering terjadi antrean. Waktu yang dibutuhkan untuk mengambil air jadi lebih lama,” ujarnya.
Rawan Kekeringan Suyanto yang juga menjabat sebagai Carik Kawengen menjelaskan, desa itu termasuk daerah rawan kekeringan. Selama ini warga bergantung pada sumber air seperti sumur, sendang, dan aliran air dari sumber di Kambangan, Gondoriyo. Setiap musim kemarau yang berlangsung Juli-Oktober, debit sumber-sumber air tersebut senantiasa berkurang, bahkan acap mengering. 

Untuk mengatasi kesulitan air bersih, warga Dukuh Kawengen berikhtiar membuat sumur artesis. Dananya dikumpulkan secara swadaya. Namun, hingga kini pembuatan sumur air tanah tersebut belum rampung. Pihak kelurahan juga berencana mengajukan proposal bantuan pembangunan sumur sejenis.

Keberadaan sumur artesis akan meringankan beban warga Kawengen. Mereka nantinya tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk membeli air, atau mendatangi sendang-sendang yang jauh dari permukiman.   Akibat kekurangan air, 388 ha lahan pertanian di Kawengen tak lagi ditanami. Lahan yang seluruhnya berupa tadah hujan itu terdiri atas 133 ha sawah dan 275 ha tegalan. (H6,K1-37)


Jumat, 18 Juni 2010

Nyunting Ungaran Wetan

== Desa-Desa ==

*[[Beji, Ungaran Wétan, Semarang |Beji]]
*[[Leyangan, Ungaran Wétan, Semarang |Leyangan]]
*[[Kalongan, Ungaran Wétan, Semarang |Kalongan]]
*[[Kawengen, Ungaran Wétan, Semarang |Kawengen]]
*[[Kalikayen, Ungaran Wétan, Semarang |Kalikayen]]
*[[Mluweh, Ungaran Wétan, Semarang |Mluweh]]
*[[Susukan, Ungaran Wétan, Semarang |Susukan]]
*[[Kalirejo, Ungaran Wétan, Semarang |Kalirejo]]
*[[Sidomulyo, Ungaran Wétan, Semarang |Sidomulyo]]
*[[Gedanganak, Ungaran Wétan, Semarang |Gedanganak]]


{{Ungaran Wetan, Semarang}}
{{Kabupaten Semarang}}
{{Jawa Tengah}}
{{kecamatan-stub}}


[[Kategori:Kabupatèn Semarang]]
[[Kategori:Kecamatan ing Kabupatèn Semarang]]
[[Kategori:Kecamatan ing Jawa Tengah]]
[[Kategori:Ungaran Wétan, Semarang]]