Kamis, 27 Januari 2011

Tukang Ojek Ungaran Berakhir Tragis

Liputan6.com, Semarang: Kematian Muhammad menggegerkan warga Kecamatan Ungaran Timur, Semarang, Jawa Tengah. Mereka berkerumun di rumah milik Sumiati di Desa Kalongan, Kelurahan Gedanganak, Semarang untuk melihat jasad Muhammad. Mayat korban ditemukan dalam kamar kos terbungkus dalam kardus dan terikat sebuah tali.

Saat jajaran Kepolisian Resor Semarang coba mencari informasi, mulanya banyak warga mengaku tak mengenali korban. Aparat kesulitan mengungkap jenis kelamin dan identitas korban. Barulah setelah meringkus Ari Pramusaji, tersangka pembunuhan polisi mengetahui korban adalah seorang tukang ojek.

Polisi menciduk Ari lima hari usai kejadian. Aparat menyita barang bukti berupa sisa racun yang digunakan tersangka menghabisi Muhammad. Sementara jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran untuk diotopsi.

Selang beberapa lama polisi gelar reka ulang. Pasar Babadan menjadi lokasi rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap tukang ojek ini. Rekan-rekan Muhammad sesama tukang ojek turut menyaksikan reka ulang. Pasar Babadan kala itu dipenuhi warga [baca: Tersangka Pembunuhan Nyaris Dipukul Warga].

Dalam reka ulang, beberapa adegan ditampilkan. Selanjutnya tersangka dibawa ke tempat kos milik Sumiati. Di sana tersangka dengan tenang menjalani adegan demi adegan. Dalam adegan diketahui Ari datang menyewa kamar.

Pada kesempatan itu Sumiati menolak mengikuti jalannya reka ulang sebagai saksi. Akhirnya Sumiati digantikan pemeran pengganti. Usai rekonstruksi, Ari dibawa kembali ke sel tahanan Markas Polres Semarang.

Keluarga Ari yang menetap di Perum Korpri di Jalan Bali Timur, Semarang, sangat terpukul atas kejadian ini. Ibu kandung tersangka bahkan sakit sejak mendengar Ari tertangkap. Bagi keluarga, hukuman yang diterima Ari menjadi pelajaran yang sangat berharga agar tak terulang lagi.(AIS)


0 komentar: