Kamis, 12 Januari 2012

Nasib SD Kandangan yang Tertendang Proyek Tol

BAWEN, KOMPAS.com - Relokasi SD Kandangan 02 dan 04 di Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yang terkena dampak pembangunan proyek tol ruas Ungaran-Bawen hingga saat ini belum dilakukan, Sabtu (11/1/2012).
Lambannya rekolasi sekolah ini menyebabkan terganggunya aktivitas belajar mengajar siswa. Proyek pembangunan jalan tol yang melibatkan alat berat dan lalu-lalang truk pengangkut tanah telah berbulan-bulan berada di dekat SD Kandangan 02 dan 04.
Hingga saat ini rencana relokasi yang pernah dijanjikan belum terwujud padahal aktivitas pembangunan mulai dilakukan. Mubayinah Guru SD Kandangan 02 mengungkapkan bahwa kegiatan pemuatan jalan tol sangat menganggu konsentrasi belajar siswanya.
"Getaran dari lalu lalang truk dan alat berat serasa membuat kelas akan runtuh, otomatis harus berhenti saat mengajar," kata Mubayinah.
Sebelumnya pihak sekolah, PT Waskita Karya sebagai pengembang dan pejabat pemerintah pernah membuat kesepakatan bersama yang salah satu isinya tidak ada aktivitas pembangunan dalam radius 500 meter.
Selain itu isi kesepakatan tersebut adalah mendesak kepada pihak pengelola tol PT Trans Marga Jawa Tengah untuk segera menyelesaikan relokasi SD Kandangan 02/04 sebelum Ujian Nasional 2011/2012. Namun kenyataan di lapangan seperti yang diutarakan Riyanto Guru SD Kandangan 04 tetap ada aktivitas proyek yang jaraknya hanya berkisar tiga meter dari bangunan sekolah.
"Sepertinya kesepakatan yang telah dibuat bersama itu tidak ada artinya lagi ketika masih ada pelanggaran yang terjadi," kata Riyanto.
Rencana rekolasi sekolah ke lokasi baru belum terwujud hingga aktivitas proyek telah berlangsung lama. Kejelasan nasib ke dua sekolah ini semakin tidak pasti. "Saya tidak tahu sekolah ini jadi dipindahkan atau tidak, kita hanya bisa berharap pada pemerintah agar memperhatikan nasib sekolah yang semakin tidak layak untuk belajar," kata Mubayinah.

Sumber :  http://regional.kompas.com/read/2012/01/11/14253029/Nasib.SD.Kandangan.yang.Tertendang.Proyek.Tol


Proyek Tol Ungaran-Bawen Ganggu Pembelajaran Sekolah

SEMARANG, suaramerdeka.com - Proyek pembangunan jalan tol Semarang- Solo seksi II Ungaran-Bawen mengganggu kegiatan belajar mengajar di SDN II Kandangan, Bawen, Kabupaten Semarang. Sebab, pelaksana proyek terus menggarap jalan bebas hambatan di tengah-tengah kegiatan sekolah yang terkena jalur tol tersebut.
Karena itu, pemerintah dan PT Trans Marga Jateng (TMJ) diminta turut campur menyelesaikan persoalan karena kondisi demikian tentu menjadikan siswa tak nyaman untuk belajar.  Ketua Fraksi PAN DPRD Jateng Khafid Sirotudin menyatakan, suara bising atau gaduh akibat proyek jalan tol ini membuat konsentrasi siswa sekolah terbelah.
TMJ semestinya segera merelokasi siswa ke tempat baru supaya siswa bisa belajar dengan baik. "Hingga kini, relokasi belum dilakukan, padahal siswa kelas VI tentu bersiap diri untuk menjalani proses ujian akhir sekolah," katanya, Rabu (11/1).
Sebagai informasi, tol Ungaran- Bawen sepanjang 11,9 kilometer ini ditargetkan rampung pada tahun 2013. Pengerjaan proyek tersebut ditandai dengan pemasangan tiang pancang atau groundbreaking
di lapangan Desa Klepu, Kecamatan Priangapus, Kabupaten Semarang, Sabtu, 12 Desember 2010.
Komisaris Utama PT TMJ Danang Atmodjo membenarkan adanya rencana relokasi SDN Kandangan II Bawen. Namun, lokasi dan kapan pelaksanaan relokasi masih belum diketahuinya secara persis. "Tidak ada masalah dengan sekolah di Kandangan, relokasi akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Kini, tahapannya masih dalam proses lelang pembangunan sekolah baru, mohon doa restunya" tandasnya.
Danang yang juga Kepala Dinas Bina Marga Jateng mengatakan, pembangunan tol Ungaran-Bawen ini masih terus berjalan seperti halnya di bagian ujung jembatan Lemah Ireng dan Tinalun Kabupaten Semarang. Diharapkan, target pembangunan jalan tol Ungaran-Bawen bisa terselesaikan sesuai rencana.

Sumber : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news_smg/2012/01/11/106544/Proyek-Tol-Ungaran-Bawen-Ganggu-Pembelajaran-Sekolah


Gubernur NII Jateng Banding

UNGARAN, KOMPAS.com- Totok Dwi Hananto alias Mizan Shidiq yang diketahui sebagai Gubernur Negara Islam Indonesia wilayah Jawa Tengah mengajukan banding setelah divonis lima tahun penjara.
Kami mempunyai pertimbangan sendiri jika perbuatan klien kami tidak termasuk makar seperti yang didakwakan.
Pernyataan banding tersebut disampaikan Novianto Sumantri, salah seorang anggota tim penasihat hukum terdakwa, di hadapan majelis hakim yang diketuai Zaenuri di Pengadilan Negeri Kabupaten Semarang di Ungaran, Kamis."Kami mempunyai pertimbangan sendiri jika perbuatan klien kami tidak termasuk makar seperti yang didakwakan," katanya, Kamis (12/1/2012).
Jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Ambarawa Tri Priyambodo menilai, vonis majelis hakim tersebut kurang berat. "Tuntutan kami terhadap terdakwa adalah 15 tahun, tapi majelis hakim hanya menjatuhkan vonis selama lima tahun," ujarnya yang ditemui usai sidang.
Menurut dia, vonis yang dijatuhkan majelis hakim tersebut sudah membuktikan jika terdakwa terlibat jaringan NII. Majelis hakim menjatuhkan vonis lima tahun penjara kepada terdakwa Totok Dwi Hananto karena terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan makar.
Hal-hal yang memberatkan terdakwa antara lain perbuatan yang bersangkutan dapat memecah belah persatuan dan kesatuan, mengganggu stabilitas keamanan bangsa, dan terdakwa tidak mengakui perbuatannya.
Lima terdakwa dalam kasus jaringan NII yakni Salamin, Mujono Agus Salim, Mardiyanto, Supandi, dan Nur Basuki juga menjalani sidang pembacaan putusan secara terpisah pada Kamis, di PN Kabupaten Semarang.
Terdakwa Mardiyanto yang diketahui sebagai Wakil Gubernur NII Jateng dijatuhi vonis dua tahun penjara oleh majelis hakim yang diketuai Salman Alfariz dan dua hakim anggota Aris Gunawan serta Dame Pandiangan, di ruang sidang II.
Terdakwa Supandi dan Nur Supandi, masing-masing divonis tiga tahun oleh majelis hakim yang terdiri atas Kadarwoko selaku hakim ketua dan Aris Gunawan serta Wahyu Iswari sebagai hakim anggota.
Hingga berita ini diturunkan pukul 16.00 WIB, dua terdakwa lainnya yakni Salimin dan Mujono Agus Salim masih menjalani sidang di ruang sidang utama.
Dalam kasus itu, enam terdakwa dijerat dengan Pasal 107 KUHP junto Pasal 110 KUHP tentang Perbuatan Makar dengan ancaman hukuman 15 tahun sampai dengan seumur hidup.
Sebelum dilimpahkan ke Kejari Ambarawa, enam terdakwa yang saat itu masih berstatus tersangka ditahan di sel tahanan Markas Polda Jateng selama 58 hari guna melengkapi berkas administrasi di Kantor Kejati Jateng.
Barang bukti yang juga dilimpahkan ke kejaksaan antara lain satu mobil Honda CRV H 7232 PG, Daihatsu Xenia H 8554 GR, sepeda motor Suzuki Spin H 2281 NZ, Honda Win B 5336 JN, Yamaha Mio H 3427 CV, dan sejumlah dokumen terkait NII.
Pada 23 Mei 2011, tim khusus Mabes Polri melakukan penggerebekan di satu rumah di Perumahan Nusa Indah Nomor 3, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Dalam penggerebekan tersebut, polisi menangkap enam orang yang diduga anggota jaringan NII, kemudian mereka dibawa ke Markas Polda Jateng untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Sumber ;  http://nasional.kompas.com/read/2012/01/12/16545425/Gubernur.NII.Jateng.Banding


Sungai Cabean Meluap, Ratusan Keluarga Mengungsi

DEMAK--MICOM: Sungai Cabean di Dukuh Wangun, Desa Rejosari, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, meluap. Ratusan keluarga terpaksa mengungsi. Jalur penghubung Semarang-Grobogan lumpuh karena banjir merendam dengan ketinggian 50 sentimeter hingga 2,5 meter.

Hujan lebat yang mengguyur sejak sepekan ini mengakibatkan sungai Cabean  yang terletak di Dukuh Wangun, Desa Rejosari, Kecamatan Karangawen, Demak, mengalami peningkatan volume, sehingga air meluap sekitar pukul 18.30 WIB Kamis (12/1) hingga membanjiri jalur tengah yang menghubungkan Semarang-Grobogan.

Selain mengakibatkan jalan raya tertutup air dan tidak dapat dilintasi, banjir akibat meluapnya sungai Cabean tersebut juga mengakibatkan Desa Rejosari terendam banjir hingga ketinggian 1-2,5 meter, sehingga ratusan keluarga terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Data yang dihimpun menyebutkan sebanyak 83 keluarga dari dukuh Rejosari mengungsi di balai desa setempat, demikian juga 165 keluarga warga Dukuh Cabean Tengah dan Cabean Kidul terpaksa mengungsi di atas tanggul sungai dengan mendirikan tenda darurat dari plastik, karena rumah mereka telah terendam banjir.

"Kami secara bergelombang mengungsi di sini dengan menggunakan rakit atau perahu, karena ketinggian air telah sampai batas genting," kata warsini, 34, warga Dukuh Cabean Kidul, Desa Rejosari, Kecamatan Karangawen, Demak.

Pemantauan Media Indonesia di Demak, Jumat (13/1) dini hari, ratusan kendaraan baik dari arah barat (Semarang) maupun timur (Grobogan) mengalami kemacetan panjang dan sebagian besar terpaksa balik arah, akibat jalan raya penghubung tepatnya di Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, terendam banjir dengan ketinggian mencapai 50 sentimeter.

Kendaraan baik menuju ke Grobogan maupun sebaliknya kemudian dialihkan ke jalur pantura melalui Demak atau Kudus, yang waktu tempuhnya dua kali dibanding melalui jalur Semarang-Grobogan.

"Biasanya saya menempuh perjalanan dari Purwodadi ke Semarang membutuhkan waktu dua jam, tetapi karena banjir di Karangawen memutar hingga perjalanan hampir empat jam," kata Rochmadi, 37, pengemudi truk bermuatan barang kelontong.

Camat Karangawen Yulianto mengatakan antrian kendaraan dari arah barat mencapai 1,5 kilometer dan hanya kendaraan besar seperti truk dan bus yang berani menerobos banjir, sedangkan kendaraan kecil dialihkan ke jalur alternatif atau memutar melalui jalur pantura.

"Kami juga sedang melakukan pendataan untuk segera mendistribusikan bantuan kepada korban banjir yang kini masih dalam pengungsian," kata Yulianto.

Sementara itu, demikian Yulianto, beberapa petugas masih diturunkan untuk memantau kondisi debet air di sungai Cabean, sehingga jika kondisi tidak memungkinkan akibat debit air yang terus meningkat, dilakukan langkah-langkah antisipasi.

Tanggul sungai Cabean, menurut Yulianto, telah jebol hingga empat kali sejak Desember 2011 lalu. Namun, perbaikan belum maksimal, sehingga terus saja jebol hingga membanjiri beberapa desa di sepanjang sungai itu, bahkan setiap hujan lebat di daerah hulu selalu meluap. (AS/OL-10)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/read/2012/01/13/291078/289/101/Sungai-Cabean-Meluap-Ratusan-Keluarga-Mengungsi


Banjir, Jalur Purwodadi-Semarang Lumpuh

suaramerdeka.com - Hujan lebat yang mengguyur Kecamatan Karangawen menyebabkan Sungai Cabean meluap, Kamis (12/1) malam sekitar pukul 18.30.
Luapan air berasal dari tanggul Cabean di di Dukuh Wangun, Desa Rejosari, Kecamatan Karangawen Demakyang beberapa waktu lalu jebol. Akibatnya air meluap menggenangi perumahan warga yang ada di Dukuh Wagun, Desa Rejosari lalu Dukuh Cabean Kidul dan  Cabean Tengah di Desa Sidorejo terendam air antara 1-2,5 meter.
Keterangan yang berhasil dihimpun, warga Dukuh Rejosari berjumlah 83 keluarga terpaksa mengungsi di Balai Desa setempat. Sedangkan 165 keluarga di Dukuh Cabean Tengah dan Kidul terpaksa mengungsi di atas tanggul dengan mendirikan tenda. Luapan air Sungai Cabean juga mengakibatkan jalur Purwodadi-Semarang tertutup air hingga 50 cm, sehingga menyebabkan jalur utama tersebut macet total.
Menurut Camat Karangawen Yulianto,  antrian kendaraan dari arah barat mencapai 1,5 km. ''Hanya kendaraan besar seperti truk dan bus yang berani menerobos banjir. Sedangkan kendaraan kecil memilih jalur alternatif lewat Buyaran. Beberapa petugas kepolisian sudah mengarahkan mobil kecil lewat jalur alternatif itu,'' jelas Yulianto.
Saat ini, lanjutnya, petugas kecamatan telah siap siaga untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. ''Beberapa petugas terus memantau debit air. Sehingga ada tanda-tanda ada kiriman air dari hulu bisa diantisipasi,'' jelasnya.
Ditambahkan, tanggul tersebut telah jebol hingga empat kali sejak 24 Desember 2011, hingga kini perbaikan belum maksimal. ''Terakhir jebol pada 9 Januari lalu belum sempat diperbaiki. kalau hujan lebat di hulu dan di Karangawen pasti meluap,'' jelas Yulianto.


Kamis, 05 Januari 2012

Chris John Jalani Latihan untuk Hadapi Dib

SEMARANG (Suara Karya) Pemegang gelar Super Champion kelas bulu WBA Chrisjohn sudah mulai melakukan persiapan untuk menghadapi juara dunia kelas bulu IBV Billy Dib (Australia) di Marina Bay Sands Singapura, 31 Maret 2012.

Antara melaporkan, Ketua Bidang Media dan Promosi Mahkota Promotion, Fathan Rangkuti ketika dihubungi dari Semarang, Kamis, mengatakan, Chrisjohn sudah berangkat ke Australia dalam minggu ini.
"Dia (Chrisjohn) akan menjalani latihan di Sasana Herry's Gym di Perth, Australia, dalam pekan ini," katanya menegaskan.
Menurut dia, rencananya Chris John berlatih di Australia hingga akhir Febuari 2012, kemudian awal Maret kembali lagi ke Indonesia.
"Pada pertengahan Maret mendatang baru berangkat ke Australia sehingga yang bersangkutan memiliki waktu setengah bulan untuk beradaptasi dengan tempat pertarungan," katanya.
Ditanya soal kepastian lawan Chris John pada pertarungan ke-16 di Singapura mendatang, Fathan Rangkuti mengatakan, sampai kini lawannya masih juara dunia kelas bulu IBF, Billy Dib dari Australia.
"Sampai kini lawannya masih tetap Billy Dib sehingga pertarungan mendatang adalah unifikasi," katanya.
Petinju dengan julukan The Dragon tersebut terakhir kali mempertahankan gelar dengan menang angka mutlak atas petinju Ukraina, Stanislav Merdov di Challenge Stadium MT Claremont, Australia Barat, 30 November 2011.
Dengan kemenangan itu Chris John sudah memegang rekor 46 menang (22 di antaranya dengan KO) dan dua kali seri dengan ronde yang dijalani sebanyak 383 ronde.
Dari 15 kali pertarungan yang dijalani dalam rangka mempertahankan gelarnya tersebut, lima di antaranya melalui tarung wajib atau "mandatory fight", yaitu melawan Jose Che Rojas (Venezuela), Juan Manuel Marquez (Meksiko), Derrick Gainner (Amerika Serikat), Hiroyuki Enoki (Jepang), dan Roinet Caballero (Panama).
Kemudian 10 kali melalui pertarungan pilihan bahkan dua pertarungan dilakukan melawan petinju yang sama yaitu melawan Jose Cheo Rojas (Venezuela) dan Rocky Juarez (Amerika Serikat)..


Bertarung di Singapura merupakan yang pertama kali bagi Chris John selama memegang gelar juara dunia kelas bulu WBA (sejak 2003) karena sebagian besar dimainkan di Indonesia, Australia (2), Jepang (3), dan Amerika Serikat (2). (Gungde Ariwangsa)