UNGARAN, KOMPAS.com - Wilayah Ungaran termasuk daerah dataran tinggi. Cukup mengherankan, apabila wilayah ini dilanda banjir. Perumahan Cemara Permai Kelurahan Susukan, Ungaran Timur, Semarang kembali dilanda banjir, akibat hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur dari pukul 14.30 WIB hingga pukul 15.30 WIB, Senin (18/10/2010).
Berdasarkan pantauan ketinggian air di komplek perumahan tersebut mencapai setengah meter. Genangan air juga terjadi di Jalan Kutilang Raya arah menuju Perumahan Cemara Permai.
Akibat banjir tersebut, areal sawah di Kelurahan Susukan yang lokasinya tak jauh dari perumahan Cemara Permai terendam.
Selain itu, banjir juga merendam Jalan MT Haryono yang merupakan jalan penghubung menuju Kalirejo Ungaran Timur.
Banjir kali ini juga menyebabkan jalur dari Kuncen menuju Susukan terputus karena jalan penghubung kedua wilayah ini tergenang air cukup tinggi.
Akibatnya, warga yang ingin menuju Susukan terpaksa harus berputar arah melewati jalur utama yang padat arus kendaraan.
Warga perumahan Cemara Permai, Suranto (47) mengatakan, banjir yang melanda perumahan Cemara Permai disebabkan meluapnya air Sungai Kaligung yang mengitari perumahan tersebut.
Menurutnya, perumahan Cemara Permai sudah berulang kali dilanda banjir. Bahkan saat banjir beberapa tahun lalu ketinggian air mencapai sekitar dua meter.
"Setiap kali turun hujan deras, hampir dipastikan perumahan kami dilanda banjir. Banjir disebabkan meluapnya air sungai Kaligung," katanya.
Menurut dia, penyempitan jembatan Kebonbolo juga berperan menyebabkan terjadinya banjir. Warga juga sudah melaporkan ke Pemprov Jateng agar memperbaiki jembatan tersebut.
Namun hingga kini tidak kunjung ada realisasinya. Warga sangat berharap aspirasi tersebut ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah.
Meski rumah warga tergenang air, para warga tidak terlihat mengevakuasi barang-barang miliknya. Mereka juga tidak bisa melakukan aktivitas apapun akibat banjir tersebut.
Warga Cemara Permai lain, Singgih (22) mengatakan, para warga memilih berdiam diri sambil menunggu surutnya air.
"Biasanya kalau hujannya berlangsung lama, ada tim SAR yang datang membantu mengevakuasi warga," katanya.
Berdasarkan pantauan ketinggian air di komplek perumahan tersebut mencapai setengah meter. Genangan air juga terjadi di Jalan Kutilang Raya arah menuju Perumahan Cemara Permai.
Akibat banjir tersebut, areal sawah di Kelurahan Susukan yang lokasinya tak jauh dari perumahan Cemara Permai terendam.
Selain itu, banjir juga merendam Jalan MT Haryono yang merupakan jalan penghubung menuju Kalirejo Ungaran Timur.
Banjir kali ini juga menyebabkan jalur dari Kuncen menuju Susukan terputus karena jalan penghubung kedua wilayah ini tergenang air cukup tinggi.
Akibatnya, warga yang ingin menuju Susukan terpaksa harus berputar arah melewati jalur utama yang padat arus kendaraan.
Warga perumahan Cemara Permai, Suranto (47) mengatakan, banjir yang melanda perumahan Cemara Permai disebabkan meluapnya air Sungai Kaligung yang mengitari perumahan tersebut.
Menurutnya, perumahan Cemara Permai sudah berulang kali dilanda banjir. Bahkan saat banjir beberapa tahun lalu ketinggian air mencapai sekitar dua meter.
"Setiap kali turun hujan deras, hampir dipastikan perumahan kami dilanda banjir. Banjir disebabkan meluapnya air sungai Kaligung," katanya.
Menurut dia, penyempitan jembatan Kebonbolo juga berperan menyebabkan terjadinya banjir. Warga juga sudah melaporkan ke Pemprov Jateng agar memperbaiki jembatan tersebut.
Namun hingga kini tidak kunjung ada realisasinya. Warga sangat berharap aspirasi tersebut ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah.
Meski rumah warga tergenang air, para warga tidak terlihat mengevakuasi barang-barang miliknya. Mereka juga tidak bisa melakukan aktivitas apapun akibat banjir tersebut.
Warga Cemara Permai lain, Singgih (22) mengatakan, para warga memilih berdiam diri sambil menunggu surutnya air.
"Biasanya kalau hujannya berlangsung lama, ada tim SAR yang datang membantu mengevakuasi warga," katanya.