Selasa, 19 Oktober 2010

Daerah Tinggi Ungaran Direndam Banjir


UNGARAN, KOMPAS.com - Wilayah Ungaran termasuk daerah dataran tinggi. Cukup mengherankan, apabila wilayah ini dilanda banjir. Perumahan Cemara Permai Kelurahan Susukan, Ungaran Timur, Semarang kembali dilanda banjir, akibat hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur dari pukul 14.30 WIB hingga pukul 15.30 WIB, Senin (18/10/2010).

Berdasarkan pantauan ketinggian air di komplek perumahan tersebut mencapai setengah meter. Genangan air juga terjadi di Jalan Kutilang Raya arah menuju Perumahan Cemara Permai.

Akibat banjir tersebut, areal sawah di Kelurahan Susukan yang lokasinya tak jauh dari perumahan Cemara Permai terendam.

Selain itu, banjir juga merendam Jalan MT Haryono yang merupakan jalan penghubung menuju Kalirejo Ungaran Timur.

Banjir kali ini juga menyebabkan jalur dari Kuncen menuju Susukan terputus karena jalan penghubung kedua wilayah ini tergenang air cukup tinggi.

Akibatnya, warga yang ingin menuju Susukan terpaksa harus berputar arah melewati jalur utama yang padat arus kendaraan.

Warga perumahan Cemara Permai, Suranto (47) mengatakan, banjir yang melanda perumahan Cemara Permai disebabkan meluapnya air Sungai Kaligung yang mengitari perumahan tersebut.

Menurutnya, perumahan Cemara Permai sudah berulang kali dilanda banjir. Bahkan saat banjir beberapa tahun lalu ketinggian air mencapai sekitar dua meter.

"Setiap kali turun hujan deras, hampir dipastikan perumahan kami dilanda banjir. Banjir disebabkan meluapnya air sungai Kaligung," katanya.

Menurut dia, penyempitan jembatan Kebonbolo juga berperan menyebabkan terjadinya banjir. Warga juga sudah melaporkan ke Pemprov Jateng agar memperbaiki jembatan tersebut.

Namun hingga kini tidak kunjung ada realisasinya. Warga sangat berharap aspirasi tersebut ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah.

Meski rumah warga tergenang air, para warga tidak terlihat mengevakuasi barang-barang miliknya. Mereka juga tidak bisa melakukan aktivitas apapun akibat banjir tersebut.

Warga Cemara Permai lain, Singgih (22) mengatakan, para warga memilih berdiam diri sambil menunggu surutnya air.

"Biasanya kalau hujannya berlangsung lama, ada tim SAR yang datang membantu mengevakuasi warga," katanya.


Senin, 11 Oktober 2010

Kompleks Johar terbakar

Image

SEMARANG
- Pasar Kanjengan lantai 1, di kompleks Pasar Johar Semarang terbakar, Minggu (10/10) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Kobaran api baru bisa dipadamkan petugas pemadam kebakaran Senin (11/10) pagi tadi sekitar pukul 04.00. Api yang meluluhlantakkan seluruh kios ini dengan cepat menjalar ke pertokoan yang bersebelahan dengan gedung Kanjengan. Tiga ruko yang berada di Jalan Pedamaran masingmasing, toko plastik Roda Mas, Tunggal Jaya, distributor rokok serta satu toko yang berada di sebelah Roda Mas, ludes terbakar dan tidak ada satu pun barang yang bisa diselamatkan.
Kebakaran ini membuat ratusan pedagang lari pontang-panting, karena pada saat itu sebagian besar penghuni los lantai 1 yang didominasi pedagang buah kelapa dan buah-buahan tengah terlelap tidur.
Karena panik melihat api yang sudah membesar, ratusan pedagang, buruh dan peminta- minta yang biasa tidur di pasar tersebut tidak sempat menyelamatkan barang-barang dan dagangan mereka. Bahkan beberapa pedagang juga dilarikan ke rumah sakit akibat sebagian tubuhnya terbakar.
Joko Prasetio (30), seorang pedagang warung nasi di Pasar Johar Selatan mengaku saat peristiwa tersebut terjadi, dirinya sedang tertidur lelap di los bagian tengah. Namun tiba-tiba semua pedagang berteriak dari arah luar jika ada kebakaran. Sontak dia langsung kalang kabut berusaha menyelamatkan diri dari lalapan api.
”Saya saat itu sedang tidur, tiba-tiba api dari arah luar langsung membakar seluruh isi rungan,” ungkap Joko saat ditemui di lokasi kejadian. Menurutnya, awal mula api berasal dari kios No 3 dari jembatan tanjakan tempat parkir.
Sekitar pukul 23.30 WIB tiba-tiba api sudah besar, dan pukul 23.45 WIB api sudah mem- besar hingga melalap seluruh isi ruangan. ”Sekitar pukul 24.00 api sudah besar, apalagi di dalam ruangan isinya kelapa, sehingga api tidak dapat dikendalikan,” katanya.
Dia mengaku api yang berasal dari kios No 3 tersebut juga sempat membakar sebuah motor yang berada di depan kios. ”Saya tidak tahu motor itu milik siapa, tapi suara ledakan itu berawal dari tangki motor yang terbakar,” jelasnya.
Saksi lain, Rumiati, pedagang rombeng di Pasar Johar mengaku saat itu dia sedang keluar ke tempat saudaranya. Padahal setiap hari Rumiati tidur di pasar tersebut.
Gunadi, saksi yang ada di depan kios Tunggal Jaya mengaku saat itu dirinya sedang makan di sekitar lokasi kejadian, namun tiba-tiba asap sudah besar di pasar bagian belakang.
Menurutnya, karena disemprot dari arah belakang, sehingga api lari ke arah depan dan samping hingga membakar toko plastik di Damaran. Walikota Semarang, Soemarmo HS yang juga berada di lokasi kejadian pagi tadi mengatakan, peristiwa itu bukan disengaja.
Soemarmo tiba di lokasi kebakaran sekitar 30 menit setelah api muncul pada Minggu (10/10) sekitar pukul 23.00. ”Jangan terlalu dini membicarakan kebakaran karena kesengajaan,” ujar Soemarmo HS.


2011, pelayanan RS kelas III gratis

UNGARAN - Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, Selasa pagi tadi (28/9), melantik pasangan Bupati dan Wakil Bupati Semarang periode 2010-2015, dr Mundjirin ES SpOG - Ir Warnadi MM. Acara pelantikan yang dilakukan dalam rapat paripurna istimewa DPRD ini berlangsung di Gedung Bhakti Praja kompleks DPRD ini dihadiri sejumlah kepala daerah di wilayah Kedungsapur, di antaranya Walikota Salatiga John M Manoppo.
Selain dihadiri jajaran Muspida Kabupaten Semarang, pelantikan ini juga dihadiri seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Semarang. Tampak hadir pula dalam acara ini komunitas jeep yang tergabung dalam Singotoro Jeep Clup (SJC).
Pengurus DPP parpol pengusung juga hadir dalam acara ini. Bupati Semarang dr Mundjirin ES SpOG menyatakan, program yang paling mendesak untuk segera dilaksanakan diawal memimpin Kabupaten Semarang adalah bidang kesehatan, yakni pelayanan kesehatan kelas III di rumah sakit daerah gratis.
Program ini sesuai dengan visi misinya saat mencalonkan bupati. "Kita akan upayakan semaksimal mungkin, untuk pelayanan kelas III di rumah sakit gratis. Program ini akan diberlakukan mulai 2011. Tapi tidak menutup kemungkinan pelayanan tersebut sudah bisa dijalankan tahun ini.
Pelayanan rumah sakit untuk kelas III saya kategorikan warga kurang mampu," kata Mundjirin didampingi Wakil Bupati Ir Warnadi MM, kemarin. Pihaknya juga akan memprioritaskan perbaikan kondisi jalan di Kabupaten Semarang. Ia mengakui, saat ini masih banyak jalanjalan rusak. Kondisi jalan yang baik hanya sekitar 10% dari total panjang jalan yang ada.
"Jalan merupakan sarana transportasi yang utama, sehingga harus mendapat perhatian yang serius. Produktivitas pertanian naik, tetapi untuk mengangkut hasilnya menjadi tidak lancar karena terkendala jalan rusak," ujar Mundjirin sembari menandaskan dalam waktu dekat setelah dilantik akan segera meninjau kerusakan jalan di Kecamatan Bringin.
Terpadu
Wakil Bupati Warnadi menambahkan, pihaknya akan bekerja lebih nyata dengan dukungan data di lapangan. Saat ini masih banyak pedesaan yang perlu dipercepat pembangunannya, khususnya di kawasan selatan timur, baik di bidang infrastruktur jalan pedesaan, layanan pendidikan, kesehatan termasuk masalah kemiskinan dan peningkatan perekonomian.
"Tentu pelaksanaannya harus terpadu. Kita akan awali dengan identifikasi masalah, jangan sampai ada anak dan ibu hamil yang kurang gizi. Karena itu kita menjamin dengan Jamkes untuk pelayanan kesehatan kelas III di rumah sakit gratis," kata Warnadi.
Menurut Warnadi, di bidang pendidikan juga masih banyak gedung sekolah rusak yang harus secepatnya ditangani, sehingga memberi rasa aman dan nyaman bagi anak-anak saat belajar.
"Untuk aktifitas ekonomi kita lakukan pelatihan, pembentukan lembaga, pemberian modal dan pendampingan. Mudah-mudahan kita bisa menggerakkan semua sumber daya, baik bantuan dari pusat, provinsi dan kabupaten untuk membangun wilayah pedesaan. Sehingga masyarakat di pedesaan tidak merasa ada kesenjangan dengan perkotaan," ujarnya.