Senin, 15 Oktober 2012

Kurir narkoba di Bandara Semarang dan Yogyakarta 1 jaringan

Dua kurir narkoba berinisial RS yang tertangkap di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang Sabtu lalu dan kurir berinisial N yang tertangkap di Bandara Internasional Adisutjipto ternyata satu jaringan. 

Bahkan keduanya juga saling mengenal dan melakukan penyelundupan dengan modus yang sama, yaitu disembunyikan di dalam koper barang bawaan dengan membuat dinding palsu dibagian dalam tas.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Narkoba Polda DIY Kombes Pol Widjanarko usai melakukan pemeriksaan dan diperoleh dari pengakuan tersangka N, kurir narkoba yang berhasil digagalkan saat menyelundupkan narkoba senilai Rp 2,7 miliar lebih di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta.

"Saat dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka, dirinya mengakui jika kenal dengan kurir narkoba berinisial RS yang tertangkap di Bandara Ahmad Yani Semarang," ujar Widjanarko, Selasa (15/10).

Modusnya sama yaitu keduanya berangkat dari Indonesia dengan alasan untuk melakukan perjalanan wisata ke Kuala Lumpur, Malaysia. Setelah bermalam beberapa hari di Kuala Lumpur, kembali ke Indonesia dengan membawa narkoba kelas I jenis sabu-sabu dan heroin.

"Yang bersangkutan berangkat dari Indonesia dibiayai dengan seseorang dan sampai di Malaysia diberi barang bawaan narkoba itu. Terkait berapa honor atau upah yang diperoleh masih didalami. Tersangka saat diperiksa masih berbelit-belit," ujarnya.

Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai(DCBC) Jateng DIY Saipullah N menyatakan negara Malaysia saat ini sering menjadi tempat asal pengiriman melalui Bandara Internasional tujuan Indonesia. Terutama melalui maskapai penerbangan Air Asia yang posisinya jauh dari keramaian kota dan keamananya sangat lemah.

"Police Diraja Malaysia pun mengakui kelemahan pengamanan di maskapai penerbangan Air Asia itu. Yang pasti yang perlu diperketat adalah sistem pengamanan bandara kita (di Indonesia)," tuturnya.

Mulai maraknya penyelundupan narkoba kelas I dari luar negeri lewat bandara lain, karena Bandara Soekarno Hatta sudah cukup ketat.

"Maka mereka mencari celah walaupun dengan jalur memutar melalui Bandara Adi Sujtipto dan Bandara Ahmad Yani berupaya melakukan penyelundupan. Sampai di Semarang dan Yogya barang haram itu akan di kirim melalui jalur darat. Namun kenyataanya sampai saat ini tidak berhasil," pungkasnya.

Sumber : http://www.merdeka.com


0 komentar: