Kamis, 27 Januari 2011

Banjir, Warga Sipete Terancam Terisolir

Ungaran, CyberNews. Hujan yang mengguyur Senin (24/1) siang hingga sore, menyebabkan banjir di sejumlah wilayah Ungaran. Di Kelurahan Kalongan Kecamatan Ungaran Timur, air Kali Sipete meluap hingga setinggi lutut orang dewasa.
Banjir tersebut menyebabkan jembatan Kali Sipete tenggelam dan memutus jalur penghubung Dusun Sipete - Bandungan Kelurahan Kalongan itu, selama berjam-jam. Warga yang hendak melewati jalur itu, baik dari arah Sipete maupun dari arah Bandungan Kalongan, terpaksa menunggu hingga air surut.
Warga Sipete Siswanto ditemui di lokasi banjir mengatakan, wilayah tersebut sudah langganan banjir sejak puluhan tahun. Genangan air cukup tinggi, sehingga 80 an keluarga di dusun itu terancam terisolir. "Biasanya banjir berlangsung lama, sehingga kami harus menghabiskan waktu untuk menunggu air surut," ungkapnya Senin sore.
Banjir juga menenggelamkan puluhan hektare sawah. Tanaman padi di sekitarnya roboh dan dipastikan gagal panen.
Warga Sipete lainnya, Miyoto, mengatakan, beberapa waktu lalu sudah mengajukan proposal ke provinsi terkait banjir itu. Namun, hingga kini belum ada respon dari pemerintah. Dia menyayangkan jika pemerintah tidak segera turun tangan, mengingat jalur itu satu-satunya jalan yang dapat dilewati warga Sipete. "Ada satu jalur lagi melalui Sigudik Kalongan, tapi licin dan rusak," katanya.
Dia berharap, pemerintah melakukan peninggian terhadap titik banjir di jembatan Sipete itu. Menurutnya, posisi jembatan itu terlalu rendah, sehingga saat Kali Sipete meluap, jembatan tergenang selebar kira-kira 70 meter dengan ketinggian air sepaha orang dewasa. 
Dari pantauan Senin sore, tampak puluhan warga menunggu di tepian Kali Sipete. Mereka mengaku tidak berani menyeberang karena air terlalu tinggi dan arusnya deras. Jembatan beton beraspal selebar kira-kira 7 meter juga tertutup air luapan kali itu.
Sementara, di jalan MT Haryono, tepatnya di depan gapura perumahan Cemara Sewu Kalirejo, akses jalan juga terputus akibat genangan air setinggi lutut orang dewasa. Puluhan warga hanya bisa menunggu air surut untuk melewati jalan tersebut. Namun, beberapa di antara mereka nekat menerobos air yang berasal dari luapan sawah itu.
( Yoseph HW / CN16 / JBSM )


0 komentar: