UNGARAN, suaramerdeka.com - Gubernur Bibit Waluyo menegaskan siap memberlakukan konsinyasi dalam pembebasan lahan proyek jalan tol Semarang-Solo seksi II Ungaran-Bawen sepanjang 11,9 kilometer. Upaya konsinyasi bakal ditempuh apabila pemilik lahan di Desa Lemah Ireng, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang tetap ngotot tak mau melepaskan tanah untuk proyek jalan tol. Pernyataan itu diungkapkan Bibit Waluyo saat meninjau pembangunan ruas tol Ungaran-Bawen, Selasa (22/5).
"Batasan waktunya 30 hari sejak tim pembebasan tanah nantinya menginformasikan ke warga (Lemah Ireng-red) terhadap harga ganti lahan. Konsinyasi ini merupakan prosedur hukum dalam penyelesaian sebidang tanah untuk menyelesaikan proyek jalan tol," kata gubernur didampingi Direktur Utama PT Trans Marga Jateng (TMJ) Jajat Sudrajat dan Kepala Dinas Bina Marga Jateng Danang Atmodjo.
Meski demikian, pihaknya berharap tidak perlu ada konsinyasi dan pemilik lahan yang terkena proyek tol legawa melepaskan tanahnya. Sebab, pembangunan proyek jalan tol itu merupakan yang terbaik untuk masyarakat. Rakyat tidak dirugikan, tetapi justru malah diuntungkan dengan uang pengganti tersebut.
"Kepada saudaraku yang belum sesuai tolong dipahami, langkah konsinyasi dengan penawaran harga maksimal ini merupakan yang terbaik. Monggo, enggal kemawon, pemilik lahan disesuaikan dengan rekan lain agar proses jalan tol cepat jadi," ujarnya.
Menurut dia, progres pembangunan ruas tol Ungaran-Bawen ini sudah sesuai perencanaan atau skedul dengan penyelesaian 21 persen. Tiga pelaksana proyek yaitu PT Adi Karya, PT Pembangunan Perumahan (PP), dan PT Waskita Karya kini terus melakukan kegiatan pembangunan tol Ungaran-Bawen yang ditarget selesai bulan Maret 2013 tersebut.
Dalam pantauan tersebut, gubernur meninjau akses jalan keluar tol Bawen, interchange (tempat simpang susun) Bawen, Jembatan 2 Lemah Ireng, dan Jembatan 1 Lemah Ireng.
Sumber : http://www.suaramerdeka.com/
0 komentar:
Posting Komentar