Kamis, 12 Januari 2012

Sungai Cabean Meluap, Ratusan Keluarga Mengungsi

DEMAK--MICOM: Sungai Cabean di Dukuh Wangun, Desa Rejosari, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, meluap. Ratusan keluarga terpaksa mengungsi. Jalur penghubung Semarang-Grobogan lumpuh karena banjir merendam dengan ketinggian 50 sentimeter hingga 2,5 meter.

Hujan lebat yang mengguyur sejak sepekan ini mengakibatkan sungai Cabean  yang terletak di Dukuh Wangun, Desa Rejosari, Kecamatan Karangawen, Demak, mengalami peningkatan volume, sehingga air meluap sekitar pukul 18.30 WIB Kamis (12/1) hingga membanjiri jalur tengah yang menghubungkan Semarang-Grobogan.

Selain mengakibatkan jalan raya tertutup air dan tidak dapat dilintasi, banjir akibat meluapnya sungai Cabean tersebut juga mengakibatkan Desa Rejosari terendam banjir hingga ketinggian 1-2,5 meter, sehingga ratusan keluarga terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Data yang dihimpun menyebutkan sebanyak 83 keluarga dari dukuh Rejosari mengungsi di balai desa setempat, demikian juga 165 keluarga warga Dukuh Cabean Tengah dan Cabean Kidul terpaksa mengungsi di atas tanggul sungai dengan mendirikan tenda darurat dari plastik, karena rumah mereka telah terendam banjir.

"Kami secara bergelombang mengungsi di sini dengan menggunakan rakit atau perahu, karena ketinggian air telah sampai batas genting," kata warsini, 34, warga Dukuh Cabean Kidul, Desa Rejosari, Kecamatan Karangawen, Demak.

Pemantauan Media Indonesia di Demak, Jumat (13/1) dini hari, ratusan kendaraan baik dari arah barat (Semarang) maupun timur (Grobogan) mengalami kemacetan panjang dan sebagian besar terpaksa balik arah, akibat jalan raya penghubung tepatnya di Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, terendam banjir dengan ketinggian mencapai 50 sentimeter.

Kendaraan baik menuju ke Grobogan maupun sebaliknya kemudian dialihkan ke jalur pantura melalui Demak atau Kudus, yang waktu tempuhnya dua kali dibanding melalui jalur Semarang-Grobogan.

"Biasanya saya menempuh perjalanan dari Purwodadi ke Semarang membutuhkan waktu dua jam, tetapi karena banjir di Karangawen memutar hingga perjalanan hampir empat jam," kata Rochmadi, 37, pengemudi truk bermuatan barang kelontong.

Camat Karangawen Yulianto mengatakan antrian kendaraan dari arah barat mencapai 1,5 kilometer dan hanya kendaraan besar seperti truk dan bus yang berani menerobos banjir, sedangkan kendaraan kecil dialihkan ke jalur alternatif atau memutar melalui jalur pantura.

"Kami juga sedang melakukan pendataan untuk segera mendistribusikan bantuan kepada korban banjir yang kini masih dalam pengungsian," kata Yulianto.

Sementara itu, demikian Yulianto, beberapa petugas masih diturunkan untuk memantau kondisi debet air di sungai Cabean, sehingga jika kondisi tidak memungkinkan akibat debit air yang terus meningkat, dilakukan langkah-langkah antisipasi.

Tanggul sungai Cabean, menurut Yulianto, telah jebol hingga empat kali sejak Desember 2011 lalu. Namun, perbaikan belum maksimal, sehingga terus saja jebol hingga membanjiri beberapa desa di sepanjang sungai itu, bahkan setiap hujan lebat di daerah hulu selalu meluap. (AS/OL-10)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/read/2012/01/13/291078/289/101/Sungai-Cabean-Meluap-Ratusan-Keluarga-Mengungsi


0 komentar: